Tiongkok Diprediksi Bakal Lampaui AS sebagai Ekonomi Terbesar Pada 2028

- Sabtu, 26 Desember 2020 | 19:56 WIB
File Photo: Staf Tiongkok menyesuaikan bendera AS dan Tiongkok sebelum sesi pembukaan negosiasi perdagangan Tiongkok-AS di Beijing, 14 Februari 2019. (photo/Pool via REUTERS/Mark Schiefelbein)
File Photo: Staf Tiongkok menyesuaikan bendera AS dan Tiongkok sebelum sesi pembukaan negosiasi perdagangan Tiongkok-AS di Beijing, 14 Februari 2019. (photo/Pool via REUTERS/Mark Schiefelbein)

Tiongkok diprediksi akan menggeser Amerika Serikat (AS) sebagai ekonomi terbesar dunia pada tahun 2028. Prediksi tersebut lima tahun lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya, akibat pemulihan dari pandemi yang kontras antara kedua negara.

"Selama ini, tema yang menyeluruh dari perekonomian global adalah perebutan ekonomi dan kekuatan lunak (soft power) antara Amerika Serikat dan Tiongkok," kata Centre for Economics and Business Research (CEBR) Sabtu (26/12) dikutip dari REUTERS.

"Pandemi COVID-19 dan kejatuhan ekonomi yang muncul bersamaan telah membawa persaingan ini ke arah keuntungan bagi Tiongkok," tulis lembaga kajian yang berbasis di Inggris tersebut.

CEBR menyebut bahwa "pengelolaan pandemi yang terampil" oleh Tiongkok, yakni dengan karantina wilayah ketat sejak awal, serta pukulan terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang di Barat, membuat performa ekonomi Tiongkok secara relatif telah meningkat.

Tiongkok menargetkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 5,7 persen per tahun pada 2021 hingga 2025, kemudian turun menjadi 4,5 persen per tahun dari 2026 hingga 2030.

Baca juga: Tergiur Dengan Harga Cabai yang Mahal, Seorang Pemuda Curi Cabai di Ladang Petani

Sementara, AS nampaknya akan mengalami rebound ekonomi pascapandemi pada 2021. Pertumbuhannya diprediksi melambat ke 1,9 persen per tahun dalam masa 2022 hingga 2024, lalu 1,6 persen setelahnya.

Di sisi lain, Jepang disebut akan tetap berada di posisi ketiga ekonomi terbesar dunia, dalam penggunaan dolar, hingga awal 2030-an --ketika nanti negara itu disusul oleh India, yang juga menekan Jerman ke posisi lima dari sebelumnya, empat.

Sedangkan Inggris Raya, yang saat ini berada di posisi ke lima terbesar berdasarkan hitungan CEBR, akan turun juga ke posisi enam pada 2024.

Namun, kendati terpukul pada 2021 akibat keluarnya Inggris dari pasar Uni Eropa, PDB (produk domestik bruto) negara itu dalam dolar diprediksi akan lebih tinggi sebesar 23 persen dibandingkan Prancis di 2035 --yang terbantu oleh kepemimpinan Inggris dalam ekonomi digital.

Tahun 2020 ini, Eropa menyumbang 19 persen pada 10 besar ekonomi global, dan angka tersebut akan menyusut menjadi 12 persen pada 2035, atau lebih rendah lagi jika terdapat perpecahan yang tajam antara Uni Eropa dan Inggris, kata CEBR.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X