Sandiaga Uno Menteri Pariwisata, Refly Harun: Antiklimaks Persaingan Cebong dan Kampret

- Rabu, 23 Desember 2020 | 16:14 WIB
Refly Harun (Youtube/ ReflyHarun)
Refly Harun (Youtube/ ReflyHarun)

Perombakan jabatan atau rershuffle di Kabinet Indonesia Maju 2020 yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Rabu (23/12/20) menuai beragam tanggapan dan harapan dari masyarakat dan juga politisi Indonesia.

Salah satu yang memberikan tanggapannya mengenai reshuffle kabinet ini yaitu pakar hukum tata negara Refly Harun.

Pada video yang diunggah di akun Youtube pribadinya Refly Harun berharap bahwa Sandiaga Uno yang terpilih menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat memelihara demokrasi Indonesia agar menjadi lebih baik.

"DIREKRUT JOKOWI, SANDI PELIHARA PELUANG 2024!! SEBAGAI PEMAIN CADANGAN!!," judul video yang diunggah Refly Harun seperti dikutip Indozone, Rabu (23/12/20).

Refly menyebut selain memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia, sebagai orang yang pernah mencalonkan diri sebagai pemimpin harus juga memiliki tugas lebih, seperti memelihara demokrasi.

"Diharapakan ada tugas lebihnya semoga dapat memelihara demokrasi kita agar bertambah baik jangan justru regresif," kata Refly. 

Dalam video tersebut Refly menyebut bahwa terpilihnya Sandi sebagai menteri Jokowi menjadi antiklimaks dari persaingan cebong dan kampret yang bersaing di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu, namun kini bersatu di bawah pemerintahan Presiden Jokowi.

"Ini sebuah antiklimaks dari persaingan cebong dan kampret dan akhirnya dua pasangan calon itu bersatu menjadi satu pemerintah," kata Refly.

Refly juga menyinggung siapapun yang terpilih menjadi menteri semoga dapat menjadikan pemerintahan lebih baik, khususnya mengenai kesejahteraan ekonomi dan penegakan hukum, hak asasi manusia dan kebebasan berpendapat.

"Sebenarnya kan bagi rakyat Indonesia adalah pemerintahan ini berjalan secara baik, terutama dari sisi kesejahteraan ekonomi, sisi penegakan hukum, hak asasi manusia dan kebebasan berpendapat," ujar Refly.

Refly pun berharap semoga penguasa kelak tidak tumbuh menjadi penguasa otoriter yang langsung memproses atau bahkan menangkap orang-orang yang kritik terhadap pemerintah.

"Tetap kita menginginkan bahwa penguasa tidak tumbuh menjadi penguasa yang otoriter yang sebentar memproses, menangkap, padahal orang yang tersebut adalah orang yang kritis bukan orang jahat," sambung Refly.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X