Ahmad Sidik (20 tahun) menjadi orang ketiga dalam dua pekan terakhir yang tega membunuh ayah kandung sendiri.
Sama seperti dua kasus sebelumnya, Sidik juga membunuh ayah kandungnya dengan cara yang sadis: membacok leher ayahnya dengan golok saat ayahnya tidur siang.
Singkat cerita, Sidik membunuh ayahnya, Rudi (40 tahun), karena kesal dibangunkan dari tidur siangnya, pada Kamis (1/4/2021).
Saat itu, ayahnya membangunkannya dengan maksud supaya gantian menjaga warung mereka.
Selepas bangun, sang ayah pun masuk ke kamar untuk tidur. Sidik yang masih kesal dibangunkan, menunggu sampai ayahnya terlelap.
Begitu memastikan ayahnya lelap, dengan golok pendek yang sudah disiapkannya, Sidik pun menebas leher ayahnya sampai hampir putus.
Kasus ini terjadi di di Kampung Sayangkaak, Desa Nyalindung, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Korban mengalami luka serius di bagian leher yang nyaris putus. Korban sempat dibawa ke RSUD Cianjur, namun diduga korban sudah meninggal di tempat kejadian, akibat sabetan golok yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa ayah kandungnya," kata Kapolsek Cugenang, Kompol Woro Wuriyani di Cianjur, dikutip dari Antara.
Pembunuhan itu menggemparkan warga sekitar. Warga langsung tahu bahwa Sidik membunuh ayahnya, lantaran saat itu ia dipergoki warga masih menggenggam golok yang ia pakai dan tangannya berlumuran darah.
"Kami langsung menangkap pelaku beserta barang bukti sebilah golok yang masih berlumuran darah. Saat ini, pelaku sudah ditangkap dan masih menjalani pemeriksaan terkait kasus pembunuhan," ujar Woro.
Sebelum kasus ini, dua kasus serupa juga tak kalah menggemparkan publik.
Yang pertama, hari Senin siang (22/3/2021), sekitar pukul 13.00 WIB, di Dusun VIII RT12/RW008 Desa Sendang Rejo, Kecamatan Sendang Agung, Kabupaten Lampung Tengah, seorang pria berinisial KP (32 tahun), memenggal kepala ayahnya, Slamet Riyanto (69 tahun).
Saat itu, ayahnya sedang duduk di dapur untuk melepas lelah sepulang dari sawah. Ia menghabisi ayahnya dari belakang dengan sekejap.
Sebelum memenggal kepalanya, KP sempat meminta maaf terlebih dahulu pada ayahnya.
