Pendapatan Berkurang, Manajemen Garuda Indonesia Ogah 'Manja'

- Kamis, 4 Juni 2020 | 19:35 WIB
Ilustrasi maskapai Garuda Indonesia. (ANTARA/Lutfi Andaru)
Ilustrasi maskapai Garuda Indonesia. (ANTARA/Lutfi Andaru)

Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengaku lebih memilih untuk melakukan efisiensi dan pengembangan bisnis lain untuk menunjang pendapatan dan biaya operasional perseroan, ketimbang harus 'merengek' terus kepada pemerintah agar diberikan subsidi. 

Sebagaimana diketahui, Menteri Agama RI, Fahrul Rozi mengumumkan pembatalan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2020. Hal ini sebagai tindak lanjut belum adanya ketegasan dari pemerintah Arab Saudi terkait pembukaan wilayahnya, untuk jamaah haji bisa melakukan perjalanan dan beribadah disana. 

Bagi manajemen Garuda Indonesia, penyelenggaraan angkutan haji setiap tahunnya menyumbang 10% dari pendapatan dan cashflow perseroan. Dengan dibatalkannya angkutan haji tahun ini, sontak manajemen Garuda harus putar otak agar kondisi keuangan perusahaan bisa bertahan. 

"Kami tidak mengajukan insentif lah (karena haji dibatalkan). Masa sedikit-sedikit minta (insentif)," ujar Irfan kepada Indozone, Kamis (4/6/2020). 

Menurut Irfan, manajemen Garuda lebih memilih untuk mengembangkan bisnis lain yang bisa mengoptimalkan penerbangan pesawat-pesawat Garuda saat ini. Sebagaimana diketahui, pada masa Pembatasan Sosial sekarang ini, kapasitas tiap penerbangan maksimal hanya diisi 50% penumpang saja. 

"Yang pasti kita usaha keras lah nutupin (kekurangan pendapatan)," pungkasnya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X