Kabar mengejutkan datang dari Fiat Chrysler Automobiles (FCA). Perusahaan otomotif itu meminta 24 ribu mantan karyawannya untuk mengembalikan ratusan dolar dalam kelebihan pembayaran tunjangan pengangguran tambahan yang diberikan saat penutupan pabrik karena dampak Covid-19.
Hal ini dilakukan perusahaan setelah adanya ratifikasi kontrak kerja antara Serikat Pekerja otomotif dan Fiat Chrysler Automobiles tahun lalu. Mengharuskan produsen mobil untuk memberikan pembayaran tunjangan pekerja yang diberhentikan sementara.
Dalam kesepakatan tersebut kompensasi yang harus diterima pekerja sebesar 74% dari upah 40 jam kerja dalam seminggu seperti biasanya.Namun dalam kasus Covid-19 ada tambahan US$600 bantuan dari pemerintah Amerika sehingga kompensasi melebih ambang batas 74%.
Kelebihan rata-rata US$ 500 ini yang dituntut oleh perusahaan FCA, mengutip Carscoops, Sabtu (30/5/2020) karena tumpang tindihnya kompensasi yang diberikan pemerintah dan perusahaan sehingga cukup merugikan pihak terkait.
Terkait ini, maka pihak FCA meminta pembayaan kembali melalui pengurangan gaji karyawan sebesar US$100 per minggu kepada pekerja. Kebijakan ini sempat membuat karyawan geram. Namun ada karywan yang telah membayar US$500 sekaligus
"Saya merasa itu adalah uang kami. Ini akan menjadi tantangan bagi semua karyawan untuk membayar kembali. Uang yang telah dibayar mereka ambil kembali dan ini seperti tamparan besar ke wajah kami," kata pekerja Pabrik Perakitan FCA Sterling Heights, La Tonya Washington.
Karywan kesal dengan keputusan penarikan kembali uang kompensasi perusahaan karena bantuan US$600 dari pemerintah sesuai dengan Undang-Undang CARES yang disetujui oleh Federasi sebagai tunjangan tambahan bagi pekerja yang menganggur. Hal itu adalah hak karyawan yang terdampak virus corona.
Tindakan FCA dianggap melecehkan karyawan, padahal perusahaan lain seperti General Motors dan Ford tidak meminta karyawan untuk mengembalikan pembayaran tambahan kompensasi yang diberikan pemerintah.
Artikel Menarik Lainnya:
- Awal Virus Corona Menyebar, Warga Indonesia Sudah Diliputi Rasa Takut
- Kesal Virus Corona, Warga AS Anggap Orang Tiongkok Jadi Musuh Bebuyutan
- Memegang Benda yang Terkena Virus Corona, Bisa Positif Covid-19?