Klarifikasi PSI Usai Dicibir karena Tidak Akui Charlie Wijaya dan Kemudian Meralat

- Rabu, 17 Juni 2020 | 12:28 WIB
Charlie Wijaya berfoto bersama pengurus PSI (Instagram/@charliewijaya737)
Charlie Wijaya berfoto bersama pengurus PSI (Instagram/@charliewijaya737)

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany, angkat suara soal Charlie Wijaya yang tengah menjadi pembahasan di media sosial usai melaporkan Bintang Emon ke Kominfo.

Tsamara menjelaskan foto-foto pengurus PSI bersama Charlie Wijaya, karena sebelumnya PSI sempat mengaku tidak kenal dengan Charlie Wijaya dan membantahnya sebagai kader dan bekas caleg.

PSI pun dianggap berbohong dan pernyataannya tidak konsisten, sehingga menjadi sasaran cibiran netizen. Lewat akun Twitternya, Tsamara mengungkap PSI tak mengenal Charlie secara pribadi.

Dia memperkirakan Charlie menghadiri diskusi yang diadakan oleh PSI, karena menganggap sebagai pendukung PSI. Saat itulah, Charlie berfoto dengan beberapa pengurus PSI.

"Sebagai parpol, PSI sering membuat diskusi/workshop yg bisa dihadiri siapapun. Ketika Charlie Wijaya hadir di salah satu acara kami, dia foto dengan saya, (Grace Natalie) @grace_nat, (Dara Nasution) @DaraNasution__. Apa bedanya ketika saya datang mengisi acara di universitas, lalu seorang pendukung meminta foto bersama? Apa saya tau isi kepalanya ketika diajak foto sehingga saya bisa menolak?" jelas Tsamara, Selasa (16/6/2020) malam.

Menurutnya, wajar saja jika pengurus PSI seperti Grace Natalie berfoto atau mengucapkan selamat ulang tahun untuk Charlie Wijaya. Namun, ini bukan berarti Grace mengenalnya secara dekat.

"Ucapan ultah & foto bersama itu lumrah ketika kamu seorang yg cukup dikenal publik. Dalam acara publik, kamu akan bertemu orang-orang yg meminta kedua hal ini. Jadi menganggap ucapan ultah & foto bersama sebagai tanda kami mengenal seseorang scr dekat itu menurut saya agak sesat," lanjutnya.

Lalu, terkait Kartu Tanda Anggota (KTA) yang dimiliki oleh Charlie, Tsamara menganggapnya biasa saja. Apalagi, PSI memiliki 300.000 orang yang memegang KTA PSI dari Sabang sampai Merauke.

-
Kartu KTA PSI yang dimiliki Charlie Wijaya (Istimewa)

Namun, Tsamara menegaskan bahwa memiliki KTA PSI bukan berarti otomatis menjadi pengurus dan dikenal oleh petinggi PSI.

"Proses dari menjadi anggota hingga menjadi pengurus itu panjang, tak main-main, & melalui kaderisasi yang sudah kami terapkan dalam parpol." tegas Tsamara.

Soal Bintang Emon dan kritiknya, Tsamara mengatakan PSI memiliki sikap yang sama. Mereka juga merasa tuntutan 1 tahun penjara kepada penyerang Novel Baswedan tidak adil.

Tsamara pun mengucapkan terima kasih atas segala saran dan kritik yang dilayangkan kepada PSI. Sebagai parpol, mereka percaya saran dan kritik bisa menjadikan PSI lebih baik.

Halaman:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X