Sikap pemerintah menghadapi para pengkritiknya kini menjadi bahan pembicaraan.
Sejumlah tokoh bahkan merasa takut melayangkan kritik karena langsung diserang buzzer.
Saat kondisi tersebut menjadi buah bibir, Presiden Joko Widodo justru meminta masyarakat aktif menyampaikan kritik.
Pernyataan itu sontak menjadi bulan-bulanan masyarakat karena sikap pemerintah justru dianggap antikritik.
Tak sedikit orang yang berurusan dengan hukum lantaran melontar kritikan keras kepada pemerintah.
Banyak yang menganggap Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) sebagai lumbung pasal karet yang membuat warga ragu menyampaikan kritik.
Bahkan, mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla melontar pertanyaan kocak tentang bagaimana cara mengkritik pemerintah agar tak berurusan dengan hukum.
Seolah gayung bersambut, Juru Bicara Presiden RI Fadjroel Rachman menyarankan agar para pengkritik membaca UU ITE supaya tidak terjerat kasus.
Baru-baru ini, pakar hukum tata negara Refly Harun turut berkicau mengenai undang-undang tersebut.
Melalui akun Twitter @ReflyHZ, Minggu (14/2/2021), Refly pun menyampaikan komentar kocak.
"Kritik aman sesuai dengan UU ITE itu, ya tidak menyampaikan kritik," cuit Refly dengan membumbui moticon tertawa.
Cuitan Refly pun menuai berbagai komentar netizen.
"Setuju prof... Yg bisa ngiritik cuma pakar hukum aja ini mah... itu pun pembelaannya pake debat di grey area... demokrasi nanggung," tulis @AhnafMirza1.
"Hhhahahh bisa aja abang ini," tulis @hsbmargana.
