Awal yang Baik, Optimisme Investor Dorong IHSG Lanjutkan Tren Positif

- Selasa, 9 Juni 2020 | 10:27 WIB
Ilustrasi monitor saham. (Pexels/Energepic.com)
Ilustrasi monitor saham. (Pexels/Energepic.com)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak ke teritori positif, pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (9/6/2020). Pukul 09.37 WIB, IHSG menguat 36 poin atau 0,72% ke level 5106,912.

Hal itu sesuai dengan proyeksi Tim Analis Indo Premier Sekuritas terhadap pergerakan IHSG hari ini yang diramal tetap positif, setelah kemarin melampaui level psikologis 5.000-an dengan penguatan 2,48% ke posisi 5.071.

Tim Analis Indo Premier mendasarkan perkiraan pada menguatnya indeks bursa Wall Street yang dipicu oleh berlanjutnya optimisme investor akan proses pemulihan ekonomi, menguatnya harga beberapa komoditas seperti CPO, nikel, timah dan meningkatnya cadangan devisa RI di bulan Mei menjadi US$130.5 miliar dari sebelumnya US$127.9 miliar.

Dorongan juga datang dari aksi beli asing terhadap saham big cap yang akan menjadi tambahan katalis positif bagi IHSG.

"Sepanjang hari ini IHSG diprediksi akan melanjutkan penguatannya dengan support di level 4.935 dan resistance di level 5.200," tegas Tim Analis dalam risetnya hari ini.

-
Ilustrasi.(freepik)

Pergerakan Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih bertahan tak jauh dari level penutupan terakhir. Kondisi ini karena Indonesia masih menjadi primadona bagi investor asing dibanding negara emerging market yang lain.

Dikutip dari data RTI Business, kurs rupiah terhadap dolar AS pada pukul 09.38 WIB melaju di zona hijau. Rupiah mengalami penguatan 79 poin atau setara 0,57% ke level Rp13.866/US$.

Ekonom Binus University, Muhammad Doddy Arifianto saat dikonfirmasi mengatakan, penguatan kurs rupiah sampai menembus level Rp13.000-an sebetulnya sangat mengejutkan. Sebab Indonesia termasuk negara yang cukup parah terkena dampak penyebaran wabah virus corona.

Ia menilai, penguatan kurs rupiah akhir-akhir ini tak lepas dari kepercayaan investor asing terhadap Indonesia. Di banyak negara lain, wabah virus corona menimbulkan krisis politik dan pemerintahan. Di Indonesia hal ini tidak terjadi. Ditambah lagi, kondisi fundamental ekonomi makro Indonesia masih cukup baik.

"Dan yang pasti, karena juga imbal hasil dari investasi di pasar keuangan Indonesia masih lebih baik dibanding banyak negara lain, termasuk negara-negara maju. Indonesia sekarang ini jadi primadona bagi investor asing dibandingkan negara-negara emerging market yang lain," ujar Doddy.

"Rupiah kemungkinan bergerak di kisaran Rp13.800 - Rp14.000 per dolar AS," sambungnya.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X