Kapolri Sigit Minta Maaf Soal Larang Media Liput Arogansi Polisi, Niat Awal Bukan Itu

- Rabu, 7 April 2021 | 10:02 WIB
Kapolri Listyo Sigit Prabowo (Dok. Divisi Humas Polri)
Kapolri Listyo Sigit Prabowo (Dok. Divisi Humas Polri)

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meminta maaf atas terbitnya Telegram larangan media yang malah menimbulkan multitafsir.

Publik mengira Polri kini melarang media meliput tindakan arogansi dan kekerasan yang dilakukan oknum polisi. Terbaru, Kapolri Listyo Sigit telah mencabut Telegram tersebut.

"Dan sekali lagi mohon maaf atas terjadinya salah penafsiran yang membuat ketidaknyamanan teman-teman media, sekali lagi kami selalu butuh koreksi dari teman-teman media dan eksternal untuk perbaikan institusi Polri agar bisa jadi lebih baik," kata Kapolri, dilansir Antara, Rabu (7/4/2021).

Sigit menjelaskan awalnya arahan itu ditujukan untuk internal kepolisian agar mengedepankan sisi humanis dalam menegakkan hukum, sekalipun tetap tegas sesuai SOP yang berlaku.

Namun, Jenderal bintang empat itu mengakui masih ada anggotanya yang tersorot media menampilkan arogansi dan kekerasan. Karena itu, dia meminta setiap anggota Polri lebih hati-hati di lapangan.

Menurutnya, satu perbuatan arogan oknum polisi dapat merusak citra Polri.

"Tolong anggota untuk lebih berhati-hati dalam bersikap di lapangan, karena semua perilaku anggota pasti akan disorot, jangan suka pamer tindakan yang kebablasan dan malah jadi terlihat arogan, masih sering terlihat anggota tampil arogan dalam siaran liputan di media, hal-hal seperti itu agar diperbaiki sehingga tampilan anggota semakin terlihat baik, tegas namun humanis," tutur Sigit.

Sigit menegaskan dia tidak melarang media massa atau pers meliput dan memberitakan arogansi polisi. Yang dia inginkan adalah personel kepolisian itu sendiri tidak boleh arogan.

"Jadi dalam kesempatan ini saya luruskan, anggotanya yang saya minta untuk memperbaiki diri untuk tidak tampil arogan, namun memperbaiki diri sehingga tampil tegas, namun tetap terlihat humanis. Bukan melarang media untuk tidak boleh merekam atau mengambil gambar anggota yang arogan atau melakukan pelanggaran," kata Sigit.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X