BMKG Minta Warga Akhiri Kepanikan Terkait Potensi Gempa Megathrust dan Tsunami

- Senin, 28 September 2020 | 09:51 WIB
Ilustrasi tsunami. (Pixabay)
Ilustrasi tsunami. (Pixabay)

Beberapa waktu belakangan ini, masyarakat dihebohkan dengan adanya potensi gempa berkekuatan M 9,1, yang akan menyebabkan terjadinya tsunami setinggi 20 meter di Pulau Jawa, seperti yang dikemukakan peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Mengenai hal tersebut, Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG), Dr Daryono mengimbau agar masyarakat tidak cemas dan panik.

Daryono pun menyebutkan kalau kecemasan dan kepanikan publik yang sering muncul akibat adanya informasi potensi gempa megathrust tampaknya terjadi karena adanya kesalahpahaman.

"Para ahli dalam menciptakan model potensi bencana sebenarnya ditujukan untuk acuan upaya mitigasi. Tetapi sebagian masyarakat memahaminya kurang tepat, seolah bencana akan terjadi dalam waktu dekat," ucap Daryono kepada Indozone, Senin (28/9/2020).

"Ini masalah sains komunikasi yang masih terus saja terjadi, karena hingga saat ini masih ada gap atau jurang pemisah antara kalangan para ahli dengan konsep ilmiahnya dan masyarakat yang memiliki latar belakang dan tingkat pengetahuan yang sangat beragam," tambahnya.

BMKG pun mengakui bahwa kepanikan masyarakat akibat informasi potensi gempa megathrust sudah sering kali terjadi, dan terus berulang sejak pasca peristiwa tsunami Aceh 2004. Gaduh akibat potensi gempa megathrust dan tsunaminya selalu muncul, setiap para ahli mengemukaan pandangan mengenai potensi gempa dan tsunami.

"Untuk mengakhirinya, kami berharap masyarakat terus meningkatkan literasi, selanjutnya tidak mudah 'kagetan' setiap ada informasi potensi bencana. Masyarakat juga jangan mudah terpancing dengan judul berita dari media yang dengan bombastis memberitakan potensi bencana," tutup Daryono.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X