Mahfud MD Terancam Dipolisikan Rizieq Shihab, Sebut Rizieq Overstay dan Bakal Dideportasi

- Rabu, 4 November 2020 | 18:23 WIB
Mahfud MD bilang Rizieq Shihab bukan Khomeini. (Antara foto)
Mahfud MD bilang Rizieq Shihab bukan Khomeini. (Antara foto)

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD terancam dipolisikan oleh Habib Rizieq, menyusul pernyataannya yang bilang kalau Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu bakal dideportasi oleh pemerintah Arab Saudi lantaran overstay.

Menurut Mahfud, Rizieq memilih pulang sekarang karena tidak ingin diketahui publik bahwa dirinya pulang karena dideportasi. 

"Satu hal yang belum dicabut, dia itu akan dideportasi. Karena apa? Melakukan pelanggaran imigrasi. Nah, sekarang ini, dia ingin pulang tapi tidak ingin dengan cara dideportasi. Dia ingin pulang dengan cara terhormat, gitu," kata Mahfud saat diwawancarai Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando, yang ditayangkan kanal YouTube Cokro TV, Selasa (3/11/2020).

Saat ditanya pelanggaran hukum apa yang dilakukan Rizieq sehingga ia terancam dideportasi, Mahfud bilang karena overstay.

"Overstay. Dugaan pidananya tidak ada, tapi dianggap overstay sejak dulu," jelasnya.

Rizieq menyatakan bahwa dirinya akan mempidanakan orang-orang yang mengatakan dirinya overstay di Arab Saudi.

"Kalau ada yang mengatakan saya overstay, saya akan tuntut secara hukum. Karena berarti itu menuduh saya melakukan pelanggaran," ucap Rizieq, Rabu (4/11/2020).

Tidak Khawatir

Mahfud MD menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak takut sama sekali dengan kabar kepulangan Rizieq Shihab, yang dijadwalkan akan tiba di Indonesia pada 10 November 2020.

Kata Mahfud, Istana bahkan tidak pernah membahas Rizieq secara khusus, apalagi menganggap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu sebagai momok. Mahfud bahkan membandingkan Rizieq dengan sosok Ayatullah Khomeini, pemimpin revolusi Iran yang mahsyur itu.

"Pemerintah tidak pernah menganggap Rizieq Shihab serius. Karena Rizieq Shihab bukan Khomeini. Kalau Khomeini, mau pulang dari Paris seluruh rakyatnya mau menyambut karena Khomeini orang suci. Kalau Rizieq Shihab kan pengikutnya nggak banyak juga kalau dibandingkan umat Islam di Indonesia pada umumnya. Jadi kami nggak khawatir soal Rizieq. Itu satu," kata Mahfud.

Selain tidak menganggap Rizieq sebagai ancaman, Istana, kata Mahfud, juga tidak peduli Rizieq mau pulang atau tidak.

"Yang kedua, soal Rizieq Shihab mau pulang mau enggak, itu urusan Rizieq Shihab. Kita gak boleh menghalangi," katanya.

Dalam wawancara itu, Mahfud juga mengatakan bahwa Rizieq bukan dicekal oleh pemerintah RI, melainkan oleh pemerintah Arab Saudi karena dianggap menggalang dana secara ilegal untuk kepentingan politik.

"Dicekal oleh pemerintah Arab Saudi karena dianggap melakukan penghimpunan dana secara ilegal. Dianggap melakukan kegiatan-kegiatan politik sehingga dicekal," terang Mahfud.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X