Di negara di mana jumlah femisida meningkat hampir 130% antara tahun 2015 dan 2020, para kritikus mengatakan keputusan untuk mendirikan penghalang setinggi 3 meter merupakan gejala dari sikap apatis Lopez Obrador terhadap krisis kekerasan yang menimpa perempuan.
Menjelang Hari Perempuan Internasional pada hari Senin, penghalang juga dipasang di sekitar bangunan dan monumen simbolik lainnya di pusat kota Mexico City di mana setahun yang lalu puluhan ribu orang memprotes kekerasan yang merajalela terhadap perempuan dan impunitas.
“Kita harus menghindari provokasi orang yang hanya ingin menimbulkan kerusakan,” kata Lopez Obrador dalam sebuah acara di Yucatan, dikutip dari Reuters.
"Bayangkan, jika kita tidak menjaga istana nasional dan mereka merusaknya. Gambar apa yang akan dikirimkan ini ke dunia?"
Lopez Obrador menegaskan kembali bahwa perempuan memiliki hak untuk melakukan protes dan mengutip gerakannya sendiri pada tahun 2006 sebagai bentuk protes damai yang sesuai.
Setidaknya 939 wanita menjadi korban femisida tahun lalu di Meksiko, data resmi menunjukkan.
Menteri Dalam Negeri Olga Sanchez Cordero mengatakan di Twitter bahwa penghalang itu untuk melindungi wanita.
Kemarahan di kalangan wanita dipicu tahun ini setelah Felix Salgado, yang dituduh melakukan pemerkosaan, mengumumkan pencalonannya sebagai gubernur untuk negara bagian selatan Guerrero.
Media melaporkan bahwa dia telah membantah tuduhan tersebut.
Lopez Obrador mengatakan bahwa mereka yang memintanya untuk mencabut dukungan untuk Salgado, seorang anggota partai berkuasa Morena, memiliki motivasi politik.
