BPBD Lumajang Imbau Masyarakat Tetap Tenang dengan Lava Pijar Semeru

- Senin, 30 November 2020 | 23:26 WIB
Gunung Semeru terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang. (PhotoANTARA/HO-PPGA Semeru)
Gunung Semeru terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang. (PhotoANTARA/HO-PPGA Semeru)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengimbau masyarakat di wilayahnya untuk tetap tenang dan tidak panik dengan beredarnya pemberitaan tentang aktivitas Gunung Semeru yang mengalami peningkatan hingga meluncurkan lava pijar dari Kawah Jonggring Saloko selama dua hari terakhir.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo di kantornya, Senin (30/11/2020).

"Kami harapkan masyarakat Lumajang untuk tetap tenang, tidak usah panik dan resah, karena sesuai dengan laporan, aktivitas gunung api dari Pos Pantau Gunung Sawur menyebutkan Gunung Semeru tidak meletus, karena saat ini masih dalam status Waspada Level II," kata Wawan, dilansir dari Antara, Senin (30/11/2020).

Menurutnya, hasil pendeteksian alat seismograf (perangkat yang mengukur dan mencatat gempa bumi) di Pos Pantau Gunung Sawur menyebutkan bahwa memang terjadi gempa tremor harmonik, letusan, hingga guguran lava pijar di puncak Gunung Semeru sejak Jumat (27/11/2020).

"Gunung Semeru tidak meletus, tetapi memang terjadi letusan mulai Jumat (27/11) dan memang mengeluarkan lava pijar yang mengarah ke areal Curah Kobokan sebanyak 13 kali dengan jarak luncur dari lidah lava/puncak sekitar 500-1.000 meter," tuturnya.

"Saya mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km, dan wilayah sejauh 4 km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru sebagai alur luncuran awan panas," katanya.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai gugurnya kubah lava pijar di Kawah Jongring Seloko, sehingga BPBD Lumajang terus melakukan koordinasi dengan pihak perhutani dan TNBTS karena dikhawatirkan nanti luncuran lava pijarnya itu akan semakin panjang.

"Luncuran lava pijar itu dapat menyebabkan adanya kebakaran lahan dan hutan yang ada di lereng Gunung Semeru seperti beberapa tahun lalu," ujarnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X