Terkait Izin Vaksin, Airlangga: BPOM Masih Tunggu Data Sinovac dan Uji Klinis

- Senin, 14 Desember 2020 | 18:32 WIB
Petugas memindahkan vaksin COVID-19 setibanya di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). (Photo/ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr)
Petugas memindahkan vaksin COVID-19 setibanya di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). (Photo/ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr)

Terkait izin 1,2 juta vaksin COVID-19 yang telah tiba di Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih menunggu data dari Sinovac serta hasil uji klinis dari Bandung dan Brazil.

“Kita harap emergency user authorization dapat segera diterbitkan BPOM karena menunggu data dari Sinovac dan menunggu hasil dari clinical trial di Bandung dan Brazil yang rencananya selesai pada 15 Desember,” katanya dalam acara Bisnis Indonesia Award 2020, dilansir dari Antara, Senin (14/12/2020).

Sementara itu, Airlangga menyatakan bahwa keberadaan 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 diharapkan mampu menjadi game changer untuk menahan penyebaran kasus pandemi sekaligus mendorong momentum pemulihan ekonomi.

“Indonesia terus mendorong momentum pemulihan ekonomi dengan menjaga keseimbangan antara penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi,” harapnya.

Baca juga: Khawatir Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19, Ridwan Kamil Tak Izinkan Perayaan Tahun Baru

Ia juga menuturkan, kehadiran vaksin dipercaya akan dapat meningkatkan kepercayaan publik untuk melakukan berbagai kegiatan sehingga pemulihan ekonomi nasional secara penuh segera terjadi. Hal tersebut sejalan dengan tingkat kesembuhan di Indonesia yang mencapai 82,21 persen, lebih tinggi dari rata-rata kesembuhan global.

Menurutnya, tingkat kesembuhan di Indonesia yang melebihi rata-rata global menunjukkan penanganan pandemi di dalam negeri sudah sesuai koridor.

Terlebih lagi, ia memastikan keseimbangan upaya 3T yaitu testing, tracing dan treatment sekaligus 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan akan mampu menciptakan pemulihan penuh pada tahun depan.

“Protokol kesehatan yang terus kita jaga, pemerintah percaya bahwa 2021 ini menjadi tahun pemulihan. Tahun yang memberikan peluang kepada ekonomi nasional agar ekonomi nasional kita bisa bergerak,” tegasnya..

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X