Konflik Tak Kunjung Usai, Suriah Tak Siap Hadapi Virus Corona

- Selasa, 14 April 2020 | 19:01 WIB
Kondisi di salah satu wilayah di Suriah akibat konflik (REUTERS/KHALIL ASHAWI)
Kondisi di salah satu wilayah di Suriah akibat konflik (REUTERS/KHALIL ASHAWI)

Suriah, menjadi salah satu negara di Timur Tengah yang tengah terjadi perang saudara. Suriah mulai bergejolak sejak protes kebangkitan dunia Arab tahun 2011, dan meningkat ke konflik bersenjata.

Kondisi konflik berkepanjangan membuat Suriah menjadi negara yang tak stabil. Akibatnya, layanan kesahatan pun dilakukan secara darurat.

Selain menghadapi konflik, pandemi virus corona juga meresahkan. Kasus di Suriah pertama kali dilaporkan terjadi di Idib.

Saat itu, tim medis dari Médecins Sans Frontières (MSF) atau Dokter Lintas Batas menerima pasien seorang pria berusia 65 tahun. Dia menderita penyakit jantung, dan menunjukkan gejala virus corona, seperti gangguan pernapasan akut dan demam.

Dia langsung dirawat di tenda observasi di luar rumah sakit, memang didirikan untuk menangabi Covid-19. Pasien dirawat dengan diberikan bantuan alat penapasan, sambil menunggu tes dan tindak lanjut.

-
Rapid tes virus corona (REUTERS/POL HEA MEAST)

Tak Siap

Tim medis mencoba mengatur rujukannya dengan menghubungi dua fasilitas rumah sakit. Namun, tidak satu pun dari dua rumah sakit tersebut bisa menampungnya. Salah satunya tidak memiliki persediaan yang diperlukan dan satu lagi belum siap untuk menerima pasien virus corona yang diduga atau dikonfirmasi. Begitu juga layanan ambulans rujukan juga belum siap untuk melakukan transfer pasien.

"Terlepas dari berbagai penolakan, tim medis terus mencari solusi untuk pasien", jelas Cristian Reynders, Koordinator Lapangan MSF untuk Suriah Barat Laut kepada Indozone, baru-baru ini.

Setelah dites, satu hari kemudian hasilnya telah keluar. Pria tersebut dinyatakan positif virus corona.

“Kejadian ini menunjukkan dua pelajaran penting. Satu yang kami tahu dan satu lagi yang kami khawatirkan. Sudah rahasia umum bahwa sistem kesehatan di Idlib benar-benar terbatas. Situasi konflik di Suriah membuat kondisi ini sulit, akan lebih susah lagi jika virus corona menyebar. Hanya dengan satu kasus saja menunjukkan bahwa wilayah ini tak siap menghadapi virus corona,” jelasnya.

Namun pasien berusia 65 tahun itu meninggal dunia setelah dirawat selama beberapa waktu.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X