Dear Pemkab Berau! Habiskan Dana Rp4 Miliar, Pasar Ini Tak Terpakai

- Selasa, 21 Desember 2021 | 13:28 WIB
Pasar Tradisonal Kampung Gunung Sari, Kec. Segah, Berau. (Edi Akbar/IDZ Creators)
Pasar Tradisonal Kampung Gunung Sari, Kec. Segah, Berau. (Edi Akbar/IDZ Creators)

Pasar Tradisonal Kampung Gunung Sari, Kecamatan Segah di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur menjadi bangunan kosong tak terawat lantaran masyarakat enggak. Padahal, pembangunan pasar tradisional ini menghabiskan miliaran rupiah yang dialokasikan dari anggaran Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan atau Diskoperindag Berau. 

-
Pasar Tradisonal Kampung Gunung Sari, Kec. Segah, Berau. (Edi Akbar/IDZ Creators)

Kepala Diskoperindakop Berau, Muhammad Salim mengatakan, pembangunan atas kerja sama Kementerian Perdagangan dengan Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBD Kabupaten Berau tahun 2016.

“Saya waktu itu belum menjabat dan anggarannya mungkin sekitar Rp2 milar atau Rp4 milliar. Tapi itu tidak pasti, nanti saya tanyakan lagi ke staf saya ya,” katanya saat dihubungi oleh Tim IDZ Creators pada Jumat (17/12/2021).

-
Pasar Tradisonal Kampung Gunung Sari, Kec. Segah, Berau. (Edi Akbar/IDZ Creators)

Pasar tradisonal di Kampung Gunung Sari diresmikan pada 2019 dan hanya digunakan oleh masyarakat selama tiga bulan saja. Akses jalan yang sulit dan tidak adanya fasilitas umum yang memadai menjadi alasan kenapa masyarakat enggak datang ke pasar ini. 

“Tidak digunakan lagi oleh warga karena alasan akses jalan masuk ke lokasi pasarnya yang tidak memadai dan perlu perbaikan. Serta perlunya penambahan fasilitas umum di pasar, seperti toilet, musala, serta pembuangan tempat sampah,” jelas Salim.

-
Pasar Tradisonal Kampung Gunung Sari, Kec. Segah, Berau. (Edi Akbar/IDZ Creators)

Sementara itu, warga Kampung Gunung Sari, Muhammad Fauzi yang juga sempat berjualan di pasar tradisonal tersebut mengakui jika hanya sempat digunakan selama tiga bulan.

-
Pasar Tradisonal Kampung Gunung Sari, Kec. Segah, Berau. (Edi Akbar/IDZ Creators)

Akses jalan masuk ke pasar yang tidak layak serta belum adanya tempat pembuangan sampah menjadi salah satu alasan mengapa warga kini tidak menggunakan lokasi pasar tersebut sebagai tempat jual beli.

“Kalau saya sendiri harus pindah lokasi pasar itu supaya bisa jalan, bisa besar. Kalau masih tetap di situ saya rasa enggak akan bisa berjalan,” tandasnya.

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

X