Banjir Malaysia Fenomena Terjadi Seabad Sekali, Curah Hujan Sehari Sama Seperti Sebulan

- Selasa, 21 Desember 2021 | 11:08 WIB
Pemandangan dari udara menunjukkan area pemukiman yang terendam banjir setelah hujan deras, dalam tangkapan layar ini diambil dari rekaman drone di distrik Hulu Langat, negara bagian Selangor, Malaysia 19 Desember 2021. (SHAHRUL AZMIR via REUTERS)
Pemandangan dari udara menunjukkan area pemukiman yang terendam banjir setelah hujan deras, dalam tangkapan layar ini diambil dari rekaman drone di distrik Hulu Langat, negara bagian Selangor, Malaysia 19 Desember 2021. (SHAHRUL AZMIR via REUTERS)

Hujan deras yang berlangsung lebih dari 24 jam sejak Jumat malam kemarin di Malaysia merupakan peristiwa yang terjadi dalam seabad sekali hingga mengakibatkan banjir yang cukup luas.

Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan dan Air Zaini Ujang curah hujan yang terjadi sama dengan rata-rata selama sebulan.

Free Malaysia Today melaporkan fenomena tersebut terjadi karena faktor angin monsun dan sistem cuaca tekanan rendah yang mencapai tingkat depresi tropis yang terbentuk di Laut Cina Selatan pada 12 Desember.

Sistem ini memasuki Pahang pada 16 Desember dan bergerak melintasi pantai barat Semenanjung Malaysia, menyebabkan peningkatan kelembaban dan hujan lebat terus-menerus di hampir setiap negara bagian di semenanjung itu.

“Ini pengecualian. Biasanya, pada musim hujan, hanya negara bagian di Pantai Timur yang akan menerima hujan lebat, tetapi kali ini seluruh semenanjung, terutama pantai timur tengah dan wilayah utara, menerima hujan lebat terus-menerus,” katanya dalam konferensi pers.

Ia mencontohkan tingginya curah hujan mengakibat banjir yang cukup luas tercatat stasiun Sentul menjadi yang tertinggi 363 mm, Gombak 247 mm, Jinjang 258 mm dan Sungai Bonus Jalan Tun Razak 273 mm.

“Curah hujan tahunan di Kuala Lumpur adalah 2.400 mm. Curah hujan kemarin sudah melebihi rata-rata curah hujan selama sebulan, diluar dugaan dan hanya terjadi 100 tahun sekali,” ujarnya.

Dia mengatakan hujan lebat sejak Jumat lalu diperkirakan akan berakhir karena sistem cuaca tekanan rendah di Selat Melaka telah menjauh dari negara itu dan menuju Laut Andaman.

“Berdasarkan analisis model cuaca terbaru, curah hujan akan berkurang hari ini, tetapi masih ada daerah yang menerima cuaca basah sepanjang hari. Berdasarkan analisis, tidak akan ada peringatan hujan deras terus menerus untuk Lembah Klang malam ini,” tambahnya.

Banjir yang melanda Lembah Klang sejak kemarin menyusul hujan deras menyebabkan ribuan warga mengungsi sementara banyak pengendara kendaraan yang terdampar akibat jalan yang macet atau tergenang air.

Banjir juga dilaporkan terjadi di Pahang, Melaka, Negeri Sembilan, Terengganu, Kelantan dan Perak.

8 orang tewas akibat banjir

Seperti yang dilansir Reuters, sedikitnya delapan orang tewas dalam banjir yang melanda Malaysia, kata pihak berwenang pada Senin, ketika pemerintah menghadapi kritik dari masyarakat dan anggota parlemen oposisi atas upaya penyelamatannya.

Banjir biasa terjadi di pantai timur Malaysia selama musim hujan tahunan antara Oktober dan Maret, tetapi curah hujan yang luar biasa deras yang dimulai pada hari Jumat telah membuat sibuk layanan darurat di seluruh negeri.

Malaysia telah memobilisasi tentara dan badan keamanan lainnya di tujuh negara bagian, dengan banjir terburuk di Selangor, wilayah terkaya dan terpadat di negara itu.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X