Peneliti Sebut Warga Tak Butuh Baliho Melainkan Kehadiran Puan di Lokasi Bencana

- Selasa, 21 Desember 2021 | 19:50 WIB
Baliho Puan Maharani di dekat lokasi pengungsian korban erupsi Semeru di Lumajang, Jawa Timur. (Istimewa)
Baliho Puan Maharani di dekat lokasi pengungsian korban erupsi Semeru di Lumajang, Jawa Timur. (Istimewa)

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengkritik bertebarannya baliho Ketua DPR Puan Maharani di wilayah yang terdampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

Menurut Lucius, pemasangan baliho Puan di daerah bencana pastinya akan menjadi sorotan publik. Mengingat banyaknya aktivitas masyarakat yang melewati daerah yang terpasang baliho.

“Spanduk politisi akan menjadi santapan untuk mengolok-olok politisi yang justru memanfaatkan bencana untuk mendulang popularitas,” kata Lucius kepada wartawan, Selasa (21/12/2021).

Lucius mengatakan, sebagai strategi politik pemasangan baliho ini jelas tak masuk akal sehat. Alih-alih mencapai tujuan, baliho itu justru akan menghambat Puan menggapai tujuannya.

Sebagai Ketua DPR, lanjut dia, pemasangan baliho Puan juga mengganggu citra DPR sebagai lembaga perwakilan. Lembaga ini harusnya menjadi yang terdepan memberikan respons cepat melalui kebijakan bantuan dari pemerintah untuk mengatasi dampak bencana. 

“DPR harus hadir dengan segala kelulusannya sebagai bagian dari rakyat untuk merasakan penderitaan rakyat karena bencana tetapi disaat yang bersamaan, sebagai Wakil rakyat DPR tak boleh larut dalam duka karena harus memikirkan bagaimana mengangkat kembali rakyat terdampak agar bisa segera hidup normal,” tegas dia.

Seharusnya menurut Lucius, Puan sebagai Ketua DPR dapat menjadi contoh tentang politik kepedulian yang tulus. Ia mesti hadir dengan semua empatinya.

Baca juga: PDIP kembali Kritik Anies, Mulai dari UMP hingga 6 Program Tak Dijalankan

Dampak politik baliho jelas akan kalah banyak dibandingkan dengan pendekatan yang empatik dari Puan di lokasi bencana. Maka dari itu ketimbang menghabiskan uang untuk bikin baliho, Puan seharusnya cuma perlu memaksimalkan perannya sebagai wakil rakyat, untuk memastikan penanganan oleh pemerintah terhadap warga terdampak segera tertangani dengan baik.

“Bagaimana mau dibilang tulus, jika pemasangan baliho justru dilakukan di tengah tuntutan situasi kritis warga terdampak yang  lebih membutuhkan bantuan ketimbang baliho?” tandasnya.

Sebelumnya sebuah video beredar di media sosial, menampilkan gambaran baliho Puan Maharanibertebaran di sepanjang jalan di dekat lokasi posko pengungsian warga korban erupsi Gunung Semerudi Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Video tersebut direkam oleh seorang pria dari dalam mobilnya. Pria tersebut merasa sedih menyaksikan baliho Puan bertebaran di sepanjang jalan.

Dalam baliho Puan, tertulis kata-kata "Tangismu, Tangisku. Ceriamu, ceriaku" dan juga 'Saatnya bangkit menatap masa depan'. Di bagian bawah foto Puan yang mengenakan kerudung merah, tertera tulisan "Puan Maharani, Ketua DPR RI".

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X