Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengungkapkan bahwa sebanyak 95 warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) meninggal dunia. Dedie yang juga Wakil Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bogor mengaku kaget dengan kabar tersebut.
Dedie menjelaskan, data kematian itu berdasarkan laporan selama dua pekan terakhir. Tingkat kematian akibat Covid-19 di Kota Bogor memang cukup tinggi.
"Jadi yang namanya kesiapan untuk pemulasaraan dan lain sebagainya kita betul-betul kaget. Dan akhirnya kita harus carikan jalan, salah satunya tentu dari kontribusi, donasi dari berbagai pihak termasuk dari yang pada pagi hari ini yang kita terima," ungkap Dedie dalam keterangan pers yang diterima Sabtu (24/7/2021).
Ia menyatakan, saat ini pihaknya membutuhkan banyak peti jenazah untuk pemulasaran. Beruntung banyak kalangan memberikan bantuan.
Dedie melanjutkan, kematian akibat Covid-19 ini tak hanya soal peti mati. Namun juga persoalan penanganan Covid-19 di Kota Bogor yang harus dipecahkan.
"Seiring dengan situasi dan perkembangan kasus yang mulai membaik. Seperti persoalan oksigen, obat-obatan, maupun perawatan untuk mereka pasien Covid-19 yang sedang isoman," katanya.
Dedie mencontohkan, di Kecamatan Bogor Barat saja, ada sekitar 1.300 warga yang sedang melakukan isoman.
"Ini yang kita hadapi. Tapi apa boleh buat, dalam situasi ini yang paling penting adalah bagaimana pemerintah hadir, pemerintah bisa me-manage segala daya upaya yang ada dan paling tidak bisa menenangkan rakyat," sambung Dedie.
Untuk diketahui, data terbaru Covid-19 di Kota Bogor sejak awal pandemi hingga saat ini telah mencapai 30.092 orang. Adapun rinciannya yakni, 3.393 orang masih sakit atau konfirmasi aktif, 26.333 sembuh dan meninggal dunia 366 orang, pada Jumat (23/7/2021).
