Calon presiden fiktif Nurhadi ditangkap polisi setelah unggahannya yang dianggap melecehkan dan menghina saat duka menyelimuti usai KRI Nanggala-402 tenggelam hingga menewaskan seluruh kru.
Unggahan Nurhadi dinilai memuat pelecehan dan penghinaan terhadap seluruh marinir Indonesia khususnya TNI AL.
Soal penangkapan Nurhadi dibenarkan oleh Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma, Selasa (27/4/2021).
"NH (Nurhadi) kaitannya dengan posting-an yang bersangkutan di medsos tentang peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala. Kita amankan," kata AKBP Aditya Surya Dharma kepada wartawan.
Nurhadi saat ini dalam proses pemeriksaan dan untuk melengkapi berkas terkait konten negatifnya itu.
Nurhadi diciduk kepolisian pada Senin (26/4) malam di rumahnya di Desa Golan Tepos, Kecamatan Mejobo, Kudus.
Saat ini, dia masih diperiksa untuk mengetahui tujuan dan motif mengunggah konten tak pantas tersebut.
"Sementara kita tahap pemeriksaan terkait motifnya maupun maksud dan tujuan mem-posting komentar negatif tersebut," jelasnya.
Sebelumnya Nurhadi melayangkan meme saat semua orang berduka dalam tragedi KRI Nanggala 402 tenggelam, dalam akun Facebooknya Nurhadi Capres.
Dia sempat menghapus meme guyonan itu. Namun postingannya sudah tersebar luas hingga banyak discreenshot oleh yang lain.
Postingan meme kapal tenggelam yang dipersoalkan itu menyinggung konten tidak senonoh yang harusnya tidak diungkap saat keluarga korban tengah berduka.
"Wadoo kapal selam kenapa tenggalam ya, wadoo kenapa pula anda tenggalam dalam selangkanan dan di dalam isi kutang ya," tulis postingan yang diduga diunggah Nurhadi.
Postingan ini kemudian terlanjur menyebar hingga membuat pria yang dikenal dengan sebutan Nurhadi 'Dildo' didatangi oleh pria yang meminta pertanggung jawabkannya untuk memberikan klarifikasi.
