AS Akui Serangan di Kabul Menewaskan 10 Warga Sipil, Bukan Militan ISIS

- Sabtu, 18 September 2021 | 11:29 WIB
Serangan di Kabul menewaskan 10 warga sipil. (REUTERS/Stringer)
Serangan di Kabul menewaskan 10 warga sipil. (REUTERS/Stringer)

Amerika Serikat telah mengakui bahwa serangan pesawat tak berawak di Kabul beberapa hari sebelum penarikan militernya menewaskan 10 warg sipil, bukan militan ISIS.

Serangan mematikan itu terjadi beberapa hari setelah serangan teror di bandara Kabul, di tengah upaya evakuasi setelah Taliban kembali berkuasa di Afghanistan.

Serangan AS yang menewaskan 10 warga sipil itu merupakan  tindakan terakhir militer AS di Afghanistan, sebelum mengakhiri 20 tahun operasinya di negara itu.

Dilansir BBC, intelijen AS telah melacak mobil pekerja bantuan selama delapan jam, percaya itu terkait dengan militan IS-K, kata Komando Pusat AS Jenderal Kenneth McKenzie.

Penyelidikan menemukan mobil pria itu terlihat di sebuah kompleks yang terkait dengan IS-K, dan gerakannya selaras dengan intelijen lain tentang rencana kelompok teror itu untuk menyerang bandara Kabul.

Baca juga: Taliban Mengutuk Bom Bunuh Diri di Kabul yang Menewaskan Puluhan Orang

Kemudian, sebuah pesawat tak berawak melihat orang-orang memuat apa yang tampak seperti bahan peledak ke bagasi mobil, tetapi ternyata itu adalah wadah air.

Jenderal McKenzie menggambarkan serangan itu sebagai kesalahan tragis, ia juga mengatakan bahwa Taliban tidak terlibat dalam serangan itu.

Awalnya pejabat AS mengatakan bahwa mobil itu membawa bahan peledak. Tapi, penyelidikan telah menemukan kemungkinan besar disebabkan oleh tangki propana di jalan masuk.

Salah satu dari mereka yang tewas, Ahmad Naser, pernah menjadi penerjemah pasukan AS. Korban lain sebelumnya bekerja untuk organisasi internasional.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X