Pria Ngaku Anggota Organisasi Pekerja Meminta Uang Ke Warga yang Sedang Merenovasi Rumah

- Selasa, 4 Mei 2021 | 19:55 WIB
Pria mengaku dari organisasi pekerja meminta uang kepada pemilik rumah yang sedang memperbaiki rumahnya dan memaksa sang pemilik rumah mepekerjakan orangnya (Facebook/Robert Winata)
Pria mengaku dari organisasi pekerja meminta uang kepada pemilik rumah yang sedang memperbaiki rumahnya dan memaksa sang pemilik rumah mepekerjakan orangnya (Facebook/Robert Winata)

Seorang pria diduga melakukan pemalakan terhadap warga yang sedang melakukan perbaikan rumahnya.

Pria itu disebut meminta sejumlah uang kepada pemilik rumah karena sang pemilik rumah sedang melakukan perbaikan rumahnya.

Dalam rekaman video yang diunggah akun Facebook Robert Winata pria tersebut mengaku dari anggota sebuah organisasi dan bersikeras untuk mendapatkan jatah dari pemilik rumah.

Sang pemilik rumah pun mengatakan bahwa ia hanya akan memberi uang kepada orang yang bekerja.

Menanggapi hal itu pria tersebut mengatakan ia akan bekerja di rumah tersebut dan membawa beberapa orang temannya untuk menjadi tukang pengerjaan perbaikan rumah tersebut.

Namun jumlah orang yang disebutkan akan bekerja di rumah itu sebanyak 8 orang. Sementara sang pemilik rumah hanya membutuhkan 2 pekerja saja.

Selain itu pemilik rumah juga mengatakan bahwa tukang yang nantinya bekerja di rumah tersebut tentu harus memiliki keterampilan yang sesuai untuk mengerjakan rumahnya.

Pria itu bahkan menjawab bahwa mereka lebih berhak untuk mendapat pekerjaan di rumah itu dan mengatakan bahwa pekerja yang sebelumnya mengerjakan rumah itu tidak pantas bekerja di rumah tersebut.

"Orang ini tidak berhak bekerja di sini, kami lebih berhak," katanya seperti dikutip Indozone, Selasa (4/5/2021).

Sementara itu seorang wanita yang merupakan pihak pemilik rumah tersebut mengatakan bahwa mereka pun memiliki hak untuk menentukan siapa yang bekerja di rumah mereka.

"Tapi kami punya hak juga menerima siapa yang kerja," jawab seorang wanita.

"Kami cuma butuhnya dua orang," sambung wanita itu lagi.

Meski begitu pria tersebut tetap ngotot bahwa yang bekerja di tempat itu harus pekerja dari pihak organisasinya yang saat itu ada berjumlah 8 orang.

Perdebatan di antara mereka pun terus berlanjut hingga akhirnya sang pemilik rumah mengalah dan bersedia mempekerjakan pria tersebut dengan catatan ia datang membawa surat dari organisasi mereka dan jumlah pekerjanya pun hanya dua orang.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X