Erick Thohir Siap Mengembangkan Daya Saing Global Generasi Muda Menuju Indonesia Maju 2045

- Minggu, 15 Mei 2022 | 17:39 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan kuliah umum di Universitas Islam Darul Ulum, Lamongan, Jawa Timur. (ANTARA/Zabur Karuru)
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan kuliah umum di Universitas Islam Darul Ulum, Lamongan, Jawa Timur. (ANTARA/Zabur Karuru)

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut human capital merupakan syarat mutlak agar Indonesia menggapai cita-cita Indonesia Maju 2045, sehingga dipastikan bukan sekadar market atau sumber daya alam.

Karena menurut Erick, tantangan Indonesia ke depan ada di knowledge based economy, dimana inovasi manusia menjadi pusat pertumbuhan.

"Knowledge based economy, kita harus punya skill labour yang bisa beradaptasi kepada teknologi. 2035 Indonesia membutuhkan 17,5 juta tenaga kerja, pengusaha muda yang mengerti dan beradaptasi terhadap perubahan ekonomi," kata Erick dalam keterangannya seperti dikutip Indozone, Minggu (15/5/2022).

Erick Thohir juga mengungkapkan, jika saat ini yang marak dibangun oleh Pemerintah Jokowi adalah infrastruktur jalan, jembatan dan fisik, maka ke depan yang akan dilihat infrastruktur digitalisasi. Karena itu, kata dia, yang akan menjadi backbone ekonomi Indonesia adalah edutech, fintech, health tech, serta media tech.

Penyuka bola basket ini juga menjelaskan, bahwa link and match antara pekerjaan yang hilang dan pekerjaan yang tumbuh harus diantisipasi bersama-sama. Ia mencontohkan jenis pekerjaan seperti office administratif support itu akan hilang di tahun 2030. 

“Petani, nelayan tradisional juga akan hilang. Business related field atau kegiatan bisnis yang berpusat pada satu kawasan juga akan hilang, berganti oleh tipikal pekerjaan yang berkaitan dengan data science, big data engineer, software developer, AI expert, blockchains, digital marketing, market research, Biotech, dan lain-lain,” ujar Erick.

Erick pun menyampaikan pesan, jika tidak segera menyelaraskan roadmap dan menyiapkan anak-anak muda yang melek terhadap teknologi, maka yang akan mengisi kekosongan adalah para pekerja asing.

"Ini roadmap yang harus kita selaraskan dan diimplementasikan secepatnya. Angka 17,5 juta di 2045 Kalau tidak diisi generasi muda maka yang akan mengisi adalah tenaga kerja negara lain," pesannya.

BACA JUGA: Kelompok Milenial: Erick Thohir Potret Pemimpin Ideal untuk Indonesia

Menurut Erick, Jika kurang sigap kita akan sulit membangun kedaulatan digital Indonesia. Buktinya, kata dia, dirinya sempat memberi teguran ke beberapa perusahaan lokal lantaran masih suka mengalihdayakan teknologi ke tenaga kerja asing. 
Hal ini terjadi, kata Erick, karena saat ini kita masih sulit mencari profesional yang savy kepada teknologi.

Itulah mengapa BUMN-BUMN yang kini dinakhodainya sudah melakukan transformasi besar-besaran. BUMN, kata Erick, memiliki 3 strategi besar untuk membangun kedaulatan digital Indonesia.

“Ada tiga strategi besar BUMN untuk membangun kedaulatan digital di Indonesia. Mulai dari pengembangan infrastruktur digital, pembangunan masyarakat digital, dan akselerasi ekosistem digital,” ujar Erick.

Terakhir, karena strategi membangun kedaulatan digital memutuhkan tenaga dan pikiran yang masih fresh, maka BUMN menurut Erick berkomitmen mengembangkan generasi muda agar memiliki daya saing global. 

”Generasi muda tidak boleh jadi beban apalagi ancaman, tetapi justru harus jadi inspirasi, energi, membawa inovasi dan penggerak kemajuan dan transformasi BUMN. BUMN berkomitmen memberi anak muda kesempatan untuk berkontribusi tidak hanya sebagai eksekutor, tetapi menjadi pemikir, dan pemimpin," pungkas Erick.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X