Aturan makan 20 menit di warung atau warteg selama PPKM Darurat menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Terkait hal tersebut, Wali Kota Bogor Bima Arya mencoba membuktikan apakah waktu 20 menit tersebut cukup untuk makan.
Bima Arya bereharap aturan makan di tempat selama 20 menit ini bisa memberikan kesempatan kepada pedagang kaki lima untuk memperoleh pendapatan hariannya.
"Dalam aturan PPKM yang diperpanjang Melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri, warung makan kaki lima boleh buka dan bisa makan di tempat. Ini untuk berikan kesempatan bagi usaha kecil untuk tetap bisa memperoleh pendapatan hariannya. Tapi agar tetap menjaga prokes, dibatasi maksimal pengunjung 3 orang dan waktu makan 20 menit," kata Bima Arya lewat caption Instagram-nya.
Bersama timnya, Bima Arya mendatangi warung pecel lele untuk mencoba makan di tempat dengan waktu 20 menit. Bima mengatakan waktu 20 menit untuk makan di tempat cukup.
Dia menambahkan, makan di tempat dengan waktu 20 menit rasanya seperti kesiangan makan sahur.
"Sore tadi bersama ajudan @fahmiahadry dan @manantampubolon saya coba makan di warung Pecel Lele Berkah Jalan Dadali. Waktunya memang cukup, tapi rasanya seperti kesiangan sahur dan imsak sisa 20 menit lagi. Tidak mudah memang, baik praktek maupun pengawasannya," kata Bima Arya.
Meski demikian, itu sudah menjadi solusi yang terbaik untuk mengurangi resiko penularan COVID-19.
"Tapi ini untuk mengurangi resiko penularan ketika makan. Banyak yang tetap memilih untuk membawa pulang pesanan makanannya. Lebih aman. Jangan lengah dan selalu waspada. Tetap utamakan protokol kesehatan dimanapun berada. Salam sehat," ujar Bima.
