Tak Tahan Dikritik, Guru SD Otoriter Ini 'Tendang' Orangtua Murid dari Grup WhatsApp

- Minggu, 8 Agustus 2021 | 10:59 WIB
Kiri: Protes orangtua murid kepada guru (Twitter/@nung_306) / Kanan: Belajar daring (Ilustrasi/ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)
Kiri: Protes orangtua murid kepada guru (Twitter/@nung_306) / Kanan: Belajar daring (Ilustrasi/ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Di masa pandemi Covid-19 ini, proses belajar mengajar masih menerapkan sistem online atau daring. Kondisi ini terkadang sangat menyulitkan orangtua yang kesulitan membagi waktu antara bekerja dan mengajar anak.

Karena itu, komunikasi yang baik antara orangtua murid dan guru harus terjalin demi menghindari konflik. Namun, baru-baru ini seorang pengguna Twitter bernama Anung Hidayah dengan akun @nung_306, mengisahkan istrinya yang malah "di-kick" atau dikeluarkan dari grup WhatsApp belajar anaknya yang masih SD.

Saat itu, istrinya protes kepada guru karena memberikan tugas yang cukup banyak kepada anaknya, yaitu dari LKS dan juga dari buku paket. Di sisi lain, guru tersebut tidak memberikan penjelasan mengenai cara mengerjakan tugas.

"GILLLAAAA...!!! Gaya otoriter udah masuk sampe ke ranah sekolah. Pagi ini bini gw sedikit kasih masukan ke Guru anak gw yg pertama, soal pemberian tugas harian mulai dari LKS yg bisa sampai 5 lembar belum ditambah tugas dari buku paket, dan adiknya pun sama seperti itu. Dan pagi ini bini gw udah merasa kewalahan dengan tugas yg diberikan hingga beberapa halaman sekaligus, dan saat memberikan masukan ke sang guru, endingnya bini gw malah di kick dari group tsb," tulis @nung_306 di Twitter, dikutip Minggu (8/8/2021).

Anung heran kenapa guru tersebut begitu anti dengan kritikan dan tak bisa memaklumi kondisi orangtua yang tidak punya kemampuan mengajar dan sibuk bekerja menafkahi keluarga.

Ditambah guru yang tak memberikan penjelasan apapun mengenai materi sehingga orangtua harus mencari referensi sendiri, lalu menjelaskannya kepada anak. Tentu ini membuat Anung dan istrinya kewalahan.

Dia tak habis pikir istrinya sampai dikeluarkan dari grup WhatsApp karena kritikan istrinya tersebut.

"Terima kasih masukannya. Nanti siap-siap ada ulangan di buku paket jadi ngga usah protes. Karena LKS dan paket harus disampaikan. Itu program pemerintah. Bukan seenaknya guru. Kalau ada wartawan yang tanya jangan salahkan guru, ibu harus siap jawab," jawab sang guru tersebut seelah dikritik.

Alhasil, kini orangtua malah tak bisa memantau pelajaran dan tugas untuk anaknya. Dia juga bertanya apakah hal ini berarti anaknya dikeluarkan dari sekolah?

Baca juga: Kisah Haru Ayah Payungi Putrinya yang Belajar Online di Tengah Guyuran Hujan

"Saat kita dikeluarkan dr WAG kelas, otomatis anak gw gk bisa lg mengikuti pelajaran apapun & putus semua informasi dr sekolahnya, apakah artinya anak gw dgn ini jg otomatis dikeluarkan dr sekolah?," tanyanya.

Berdasarkan informasi terakhir, para orangtua telah mengirimkan surat resmi kepada pihak sekolah, karena salah seorang guru terlalu membebani murid dengan tugas, tanpa ada penjelasan materi.

Halaman:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X