Presiden Jokowi dan Iriana Nikmati Suasana Hutan Mangrove di Bali

- Jumat, 8 Oktober 2021 | 14:27 WIB
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana menikmati suasana hutan mangrove di Ngurah Rai, Bali. (Instagram/@jokowi)
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana menikmati suasana hutan mangrove di Ngurah Rai, Bali. (Instagram/@jokowi)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Bali bersama rombongan, dan langsung meninjau hutan mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Kabupaten Badung Bali.

Di Taman Hutan Raya tersebut, Jokowi dan Iriana didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Hartono Prawiraatmaja.

Kemudian, Gubernur Bali I Wayan Koster, dan Wakil Menteri LHK Alue Dohong, berjalan kaki di atas jembatan kayu menelusuri kawasan hutan mangrove sejauh 500 meter hingga menara pandang.

Dalam unggahan foto pada akun resmi Jokowi, dirinya dan Iriana kompak mengenakan pakaian serba putih yang dipadupadankan dengan celana putih, serta sepatu yang berwarna putih dan hitam.

Ketika berjalan kaki, Jokowi dan Ibu Iriana mendapatkan penjelasan dari pengelola Taman Hutan Raya, Komang Tri, tentang kawasan hutan mangrove tersebut. Komang Tri menjelaskan bahwa kawasan hutan mangrove tersebut direhabilitasi sejak tahun 1992.

“Luas kawasan ini sebesar 268 hektare. Sebelumnya merupakan lahan eks tambak ikan dan udang yang terbengkalai. Sejak 1992 direhabilitasi dan berhasil dengan baik. Saat ini terdapat 92 jenis burung dan 33 jenis tanaman mangrove,” ucap Komang Tri, Jumat (8/10/2021)

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas lahan mangrove di Provinsi Bali mencapai 2.143,97 hektare. Dari luas tersebut, 19 hektare di antaranya termasuk kategori kerapatan jarang, serta masih terdapat habitat mangrove yang berpotensi dapat ditanami seluas 263 hektare.

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengatakan, keberhasilan konservasi hutan mangrove di Mangrove Conservation Forest beriringan dengan alih usaha dari budidaya tambak menjadi multi usaha lain berbasis ekosistem mangrove, seperti budidaya ikan tangkap, hasil pengolahan produk mangrove nonkayu, serta pariwisata.

"Upaya tersebut menunjukkan bahwa pemulihan ekosistem mangrove dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal maupun regional," terang Siti.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X