Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas (ratas) dengan sejumlah menteri dan kepala lembaga setingkat kementerian di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10). Ratas ini membahas tentang Program dan Kegiatan dalam Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Jokowi memerintahkan kepada para pembantunya untuk menyiapkan dan membuat program terobosan.
"Dalam menekan defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan," kata Jokowi dalam situs resmi Sekretariat Kabinet, Rabu (30/10).
Ada beberapa hal yang ditekankan kepada para menteri Jokowi dan kepala lembaga yang berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Maritim dan Investasi.
Di antaranya terkait peningkatan lifting atau produksi minyak dalam negeri yang dinilai sangat diperlukan. Implementasi dari kebijakan energi baru juga harus dipercepat.
Jokowi mengutamakan percepatan mandatory dari B20 menjadi B30, dan kemudian melompat ke B50 dan B100.
Presiden Jokowi juga berharap ketergantungan terhadap barang-barang impor, khususnya impor bahan bakar minyak, bisa dikurangi. Menurutnya, hal ini memberikan dampak sangat besar terhadap defisit neraca perdagangan maupun defisit perdagangan.