PSI Beri Tanggapan Soal Rencana Anies Beli Toa Seharga Rp4 Miliar

- Kamis, 16 Januari 2020 | 13:59 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) bersama Gubernur Banten Wahidin Halim (kiri) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) mengikuti rapat pencegahan dan penanganan banjir di istana (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) bersama Gubernur Banten Wahidin Halim (kiri) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) mengikuti rapat pencegahan dan penanganan banjir di istana (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)

Gubernur DKI Anies Baswedan dikabarkan akan membeli enam pengeras suara atau toa yang nantinya bakal digunakan sebagai peringatan datangnya banjir. Pembelian toa itu diketahui akan memakan anggaran sebesar Rp4 miliar.

Terkait hal tersebut, anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya memberikan tanggapannya. Menurut dia, cara tersebut sudah kuno.

Anies disarankan untuk mengembangkan sistem yang lebih canggih, seperti melalui aplikasi. William menilai aplikasi berbasis internet lebih efektif dan juga tidak akan menghabiskan anggaran lebih banyak.

"Aplikasi berbasis internet gawai seharusnya lebih efektif dan lebih murah ketimbang memasang pengeras suara yang hanya dapat menjangkau radius 500 meter di sekitarnya,” kata William, Kamis (16/1/2020).

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by William Aditya Sarana (@willsarana) on

William juga menjelaskan bahwa sudah banyak negara yang menggunakan aplikasi atau SMS untuk memberikan peringatan dini kepada warganya saat akan terjadi bencana.

"Masak kota metropolitan seperti Jakarta dengan anggaran IT mencapai triliunan rupiah masih menggunakan sistem peringatan kuno seperti itu?" lanjut William.

Sebelumnya, Pemprov DKI berencana membeli 6 pengeras suara bernama Disaster Warning System (DWS). Pengeras suara tersebut rencananya akan dipasang di sejumlah titik yang rawan banjir.

Pengeras suara tersebut juga bakal dilengkapi alat canggih yang akan memberikan peringatan saat ketinggian di pintu air siaga 3 atau waspada.

Anies menilai, pengeras suara tersebut lebih efektif untuk memberikan peringatan banjir. Hal itu dikarenakan, pada saat banjir kemarin pihaknya mencoba menginformasikan lewat media sosial, namun ternyata masih banyak yang tidak mendapat informasi tersebut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X