Makna Mendak Tirta yang Dilakukan Warga Tengger Jelang Yadnya Kasada

- Selasa, 14 Juni 2022 | 14:32 WIB
Warga Bromo Tengger menggelar Mendak Tirta (Ahmad Sugeng Laksono/IDZ Creators)
Warga Bromo Tengger menggelar Mendak Tirta (Ahmad Sugeng Laksono/IDZ Creators)

Jelang perayaan Yadnya Kasada tahun 1944 Saka kali ini, warga Tengger melakukan ritual Mendak Tirta (pengambilan air suci) di Air Terjun Madakaripura, di Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Plt Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko bersama Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Kusnadi serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo turut menghadiri acara sakral ini.

-
Rombongan warga mengambil air suci (Ahmad Sugeng Laksono/IDZ Creators)

Umat Hindu mengambil air suci dari Air terjun Madakaripura karena air terjun ini dipercaya sebagai salah satu tempat keramat. Sebab dulunya Air terjun Madakaripura merupakan tempat pertapaan Maha Patih Gajah Mada, seorang leluhur masyarakat Tengger dan dikenal sebagai penguasa Nusantara di zaman Kerajaan Majapahit.

Rombongan masyarakat Suku Tengger Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur berbondong-bondong menuju titik pengambilan air suci di mata air terjun Madakaripura setelah turun dari kendaraan. 

-
Diikuti ribuan warga Tengger Semeru (Ahmad Sugeng Laksono/IDZ Creators)

Beberapa sesaji hasil bumi dibawa warga untuk didoakan di tempat suci Air Terjun Madakaripura. Sesajen juga menjadi simbol permintaan izin ke Shang Hyang Widiwasa / Tuhan Yang Maha Esa untuk mengambil air suci di tempat tersebut.

Selain Madakaripura, ada empat lokasi pengambilan air suci lainnya di Kabupaten Probolinggo. Yakni di sumber mata air Watu Klosot di Senduro Lumajang, sumber mata air Widodaren Pasuruan, mata air Rondo Kuning Lumajang dan mata air Arjuno Malang.

-
Umat Hindu membawa sesajen untuk izin pengambilan air suci (Ahmad Sugeng Laksono/IDZ Creators)

Bambang Suprapto selaku Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo menyampaikan, air suci yang diambil dari empat sumber mata air berbeda itu nantinya dikirab dan dibawa ke Pura Luhur Poten di Gunung Bromo untuk digunakan sebagai kelengkapan upacara Yadnya Kasada.

-
Prosesi pengambilan air suci (Ahmad Sugeng Laksono/IDZ Creators)

 

Sementara Plt Bupati Probolinggo, Drs. HA. Timbul Prihanjoko menjelaskan masyarakat Kabupaten Probolinggo yang menganut berbagai macam agama telah menjalin kerjasama dan keharmonisan, untuk bersama sama membangun Kabupaten Probolinggo.

“Ini terus kita jaga kerja sama ini untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Probolinggo,” katanya.

Sedangkan Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Kusnadi menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada masyarakat Kabupaten Probolinggo yang masih merawat kekayaan budaya.

“Generasi-generasi muda penerus nantinya untuk tetap melanjutkan merawat dan menjaga kekayaan budaya yang ada dengan baik. Gajah Mada dalam janjinya berupaya mempersatukan Nusantara yang menjadi cikal bakal lahirnya Indonesia.” Pungkas Kusnadi.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini

-
IDZ Creators

 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X