Polri sudah selesai menggelar sidang etik terhadap eks Banum Urtu Roprovos Divpropam Polri, Briptu Firman Dwi Aryanto terkait kasus pembunuhan terhadap Brigadir J dengan salah satu tersangka Irjen Ferdy Sambo. Sanksinya, Briptu Firman disanksi demosi selama 1 tahun.
"Perangkat sidang KKEP memutuskan sanksi kepada Briptu FDA berupa sanksi etika yaitu perilaku pelanggar dinyatakan perbuatan tercela," kata Juru Bicara Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ade Yahya kepada wartawan Kamis (15/9/2022).
Baca Juga: Hacker Bjorka Tegaskan Kehadirannya bukan untuk Mengalihkan Kasus Ferdy Sambo
Dalam sidang tersebut, Briptu Firman disanksi wajib menyampaikan permintaan maaf baik secara lisan maupun tertulis. Dia juga dikenakan sanksi demosi.
"Sanksi administratif yaitu sanksi bersifat demosi selama 1 tahun," beber Ade.
Lebih jauh, Ade menegaskan Briptu Firman menerima putusan tersebut. Briptu Firman juga tidak mengajukan banding.
"Atas putusan tersebut pelanggar tidak menyatakan banding," kata Ade.
Baca Juga: Farhat Abbas Banjir Hujatan karena Bela dan Sebut Ferdy Sambo Pahlawan
Polri saat ini terus melakukan sidang etik terhadap para anggota Polri yang melanggar dalam kasus pembunuhan Brigadir J dengan salah satu tersangka Ferdy Sambo.
Dari sidang etik tersebut, sejumlah anggota Polri dikenakan sanksi demosi hingga pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau pemecatan dari institusi Polri.
Sanksi demosi merupakan mutasi yang bersifat hukuman berupa pelepasan jabatan dan penurunan eselon serta pemindahtugasan ke jabatan, fungsi, atau wilayah yang berbeda.
