Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri bersama tim penyidik menemui Gubernur Papua Lukas Enembe, pada Kamis, 3 November 2022 lalu. Kedatangan Firli ke Papua lantas menuai kritik publik lantaran KPK dianggap memberikan perlakuan khusus terhadap Lukas.
Atas kritik publik tersebut, Firli menegaskan, tak ada perlakuan spesial kepada Lukas Enembe. Dia menyebut, kedatangannya ke Papua murni dalam rangka penegakkan hukum.
“Semua sesuai asas tugas KPK. Ingat, dalam UU 19/2019 bahwa asas tugas pokok KPK salah satunya menjunjung hak asasi manusia,” kata Firli kepada wartawan usai Upacara Peringatan Hari Pahlawan di TMP Kalibata Jakarta, Kamis (10/11/2022).
Baca Juga: Usut Kasus Lukas Enembe, KPK Dalami Tupoksi Ridwan Rumasukun Selaku Sekda Papua
Tak hanya penegakan hukum, diungkapkan Firli, pihaknya juga membawa tim dokter untuk mengecek kesehatan Lukas Enembe. Dia kembali menegaskan, upaya tersebut juga bertujuan untuk penegakan hukum.
“Kita juga ajak dokter dalam memastikan kondisi kesehatannya. Ini dalam rangka penegakkan hukum. Saya kesana dalam pelaksanaan tugas. Karena tugas pokok KPK itu dalam pasal 6 UU 19/2019 itu harus dilaksanakan pimpinan KPK,” tegas Firli.
“Tim Penyidik ada 4 orang. Ada dokter 4 orang, Pangdam, Kapolda lengkap semua. Semuanya ga ada rahasia, semua terbuka. Saat pelaksanaan semua media ikuti,” sambungnya.
Baca Juga: Belum Jemput Paksa Lukas Enembe, Keselamatan Rakyat Jadi Pertimbangan KPK
Sebelumnya diberitakan, tim dokter KPK beserta tim dokter independen dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), telah rampung memeriksa kondisi kesehatan Gubernur Papua Lukas Enembe. Pemeriksaan itu dilakukan di kediaman Lukas di Papua, Kamis 3 November 2022.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, mengatakan pihaknya telah mengantongi hasil pemeriksaan kondisi kesehatan Lukas. Hanya saja, Ali Fikri belum bisa membeberkan hasil pemeriksaan kesehatan tersebut.
"Tentu, kami telah memiliki datanya dengan hasil pemeriksaan kemarin yang nanti akan disampaikan pada waktunya. Karena, kan, ini masih berproses sampai hari ini, dan ke depan bagaimana kami menyelesaikan perkara ini dengan strategi-strategi yang kami miliki," kata Ali Fikri, Selasa (8/11/2022).
