Usai pandemi, event pameran buku di ibu kota mulai ramai diserbu. Istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya, mampir ke Pameran Buku Indonesia International Book Fair (IIBF).
Pameran ini berlangsung mulai dari tanggal 9 hingga 13 November 2022. Event ini dihelat di Hall B, Jakarta Convention Center.
Selama pameran bukan cuma mengenalkan tentang buku saja, namun juga berkaitan dengan program Merdeka Belajar yakni budaya literasi. Sesuai dengan temanya “Raih Ambisi Berprestasi dan Merdeka Belajar 2045 di bidang Sains, Teknologi, & Seni”.
Perwakilan Penerbit Erlangga Irving William PW menyampaikan, tema ini dipilih bertujuan sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI dalam meningkatkan mutu pendidikan sekaligus sumber daya manusia Indonesia melalui program Merdeka Belajar. Dari semua deretan stand, mengusung tema sains, teknologi, dan seni.
Baca Juga: Bu Atalia Nyesek Paling Terakhir Dimimpiin Eril, Pas Dipeluk Rasanya Nyata
“Terdapat stand sains berupa eksperimen sains, stand teknologi berupa edugames tentang teknologi, seni mural, dan fotografi. Kami juga menampilkan linimasa tentang perkembangan pendidikan di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Selain memamerkan dan menjual buku-buku berkualitas, Penerbit Erlangga juga menyelenggarakan beragam acara. Yakni peluncuran buku dan talkshow Cara Bijak Atasi Anak Tantrum, lomba mewarnai, story telling, lomba pidato Bahasa Arab, eksperimen sains, edugames, pameran robot, dan hiburan musik.
Baca Juga: Tingkat Kesadaran Literasi Anak-anak di Bekasi Mulai Meningkat
Ada pula Peluncuran Buku dan Talkshow Cara Bijak Atasi Anak Tantrum dilaksanakan pada 9 November 2022. Acara ini dihadiri oleh Dr. Atalia Praratya, S. Ip., M. I. Kom., selaku penulis buku Dinda Tidak Rewel, Bunda PAUD, dan Bunda Literasi Provinsi Jawa Barat. Vera Itabiliana, S. Psi., psikolog juga turut hadir.
Ketua Panitia IIBF 2022 Wahyu Rinanto menambahkan, pada hakikatnya pameran buku bukan sekadar untuk jual-beli buku. Pameran ini menjadi tempat berinteraksi antara pembaca bertemu dengan para penulis, ilustrator, penerjemah, pekerja kreatif, dan pekerja perbukuan lainnya.
"Di tempat pameran ini adalah tempat bertemunya penerbit dan lembaga literasi untuk menjalin komunikasi dan dengan sesama penerbit dan dengan masyarakat pembaca," kata Wahyu.
