Sengit, KPK dan ICW Debat soal Harun Masiku, Sampai Bawa Nama Eks Panglima GAM

- Minggu, 12 Februari 2023 | 20:41 WIB
Logo KPK. (ANTARA/Benardy Ferdiansyah)
Logo KPK. (ANTARA/Benardy Ferdiansyah)

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri dan Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) kurnia Ramadhana terlibat perdebatan soal buronan Harun Masiku

Keduanya berdebat dalam agenda diskusi yang membahas penurunan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) di salah satu kafe di Jakarta Selatan, Minggu (12/2/2023). 

Ali yang berhalangan hadir menyampaikan keterangan soal merosotnya IPK melalui sambungan telepon. Menurutnya, penurunan IPK merupakan tanggung jawab banyak pihak, bukan hanya KPK saja.

Baca Juga: Pengusutan Kasus Formula E Disebut Gak Jelas, KPK: Baru 7 Bulan Coy, Pelindo 6 Tahun

Ali menyebut, kerja-kerja pemberantasan korupsi oleh KPK memerlukan dukumgan berbagai pihak seperti pemerintah, DPR dan elemen masyarakat. Namun, ia menyadari ketika mendengar kata korupsi, maka persepsi masyarakat akan tertuju ke KPK. 

"Saya kira mungkin negara lain sih tidak terlalu ramai seperti kita ya Indonesia, terlebih kemudian fokusnya hanya seolah-olah tanggung jawab KPK. Kita tahu kata kuncinya korupsi, jadi wajar saja kalau semua orang cara pandangnya matanya ke KPK semua," tutur Ali. 

-
Gedung Merah Putih KPK. (INDOZONE/Asep Bidin Rosidin).

 

Ada Pihak Tendensius

Kemudian, Ali menyinggung soal adanya pihak-pihak yang pesimis terhadap upaya pemberantasan korupsi. Dia menyebut, banyak pihak bersikap tendensius dalam merespons penurunan IPK. 

"Bahkan, yang lucu dikaitkan dengan TWK (Tes Wawasan Kebangsaan), perubahan Undang-undang KPK, pimpinan KPK yang katanya ugal-ugalan, ini kan lucu. Artinya belum paham apa sih IPK itu, jangan kemudian bahwa hal-hal teknis dikaitkan dengan naik-turunnya IPK," jelas Ali. 

Ali menegaskan, pihaknya tidak tinggal diam ketika IPK mengalami penurunanan. Dia menjelaskan pada dua hari yang lalu lembaga antirasuah telah melaksanakan rapat secara serius.

Ali pun turut mengungkapkan kerja-kerja KPK di sektor penindakan, bahkan secara spesifik menyinggung soal pencarian buron Harun Masiku. 

"Contoh Harun Masiku sama, IA (Izil Azhar, mantan Panglima GAM wilayah Sabang) itu 4/5 tahun kemarin itu (DPO), terus orang juga sama ngomongnya 'Ah, katanya enggak berani, enggak bisa.' Begitu ketangkap juga tidak objektif. Artinya, kita coba untuk membuka diri lah bahwa narasi-narasi yang dibangun itu adalah hal yang biasa," ungkap Ali. 

KPK Dianggap Lucu

Sementara itu, Kurnia langsung merespon pernyataan Ali dengan melontarkan kritik. Dia menilai 'aneh' ketika penurunan IPK  dianggap lucu oleh KPK. 

"Sebenarnya bukan masyarakat yang lucu tapi KPK yang lucu, saya juga kaget Mas Ali menyampaikan negara ini sepertinya heboh menanggapi IPK ini. Saya juga enggak tahu ya kondisi di internal KPK gimana merespons IPK," tutur Kurnia. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X