5 Tips Sandiaga Uno Buat Pengusaha Pariwisata yang Terimbas Pandemi Corona

- Kamis, 7 Mei 2020 | 20:16 WIB
Sandiaga Uno. (Instagram/@sandiuno).
Sandiaga Uno. (Instagram/@sandiuno).

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang terkena dampak ekonomi cukup besar dari adanya pandemi virus corona (Covid-19). Dengan adanya imbauan untuk social maupun physical distancing, saat ini masyarakat di seluruh dunia  menahan keinginannya untuk bepergian. Tentu hal ini membuat para pelaku pariwisata kewalahan.

Menurunnya angka perjalanan otomatis memengaruhi pendapatan orang-orang yang bekerja di sektor pariwisata. Tak sedikit para pekerja yang harus dirumahkan atau bahkan kehilangan pekerjaan karena tempatnya bekerja tidak mampu membayar. Pelaku usaha pariwisata juga harus memutar otak agar bisnisnya tetap bertahan.

Sebagai seorang pengusaha, Sandiaga Uno turut berbagi tips bagi para pelaku pariwisata agar bisa bertahan di tengah situasi saat ini. Para pelaku pariwisata harus bisa beradaptasi dengan model baru. 

Setidaknya ada 5 hal yang harus dihadapi. Berikut ulasannya seperti yang dirangkum Indozone dari diskusi online 'Ngopi Online Bareng Bang Sandi Pariwisata vs Corona,' Kamis (7/5/2020).

1. Cash is King.

-
Ilustrasi dana tunai atau uang. (Pixabay/Maklay62).

Menurut Sandiaga, ke depan pelaku pariwisata harus belajar dari kasus Covid-19. Jangan lagi terlalu banyak mengelola usaha secara agresif sehingga tidak bisa mengelola dana tunai atau kas dengan hati-hati.

"Jadinya baru 1-2 bulan krisis dana sudah jebol. Padahal usaha yang sehat itu harus punya cashflow minimal tiga bulan. Pelaku pariwisata harus hati-hati, kelola dana dengan ketat, tunda pengeluaran tidak perlu, negosiasi ulang kewajiban, tolong direschedule tagihan-tagihan.

2. Adapt To The New Normal.

-
Ilustrasi adaptasi dengan perubahan. (Pixabay/PhotoMix-Company).

Pelaku pariwisata juga harus beradaptasi dengan new normal atau normalitas baru di tengah masyarakat. Bisa diingat sekarang ini masyarakat kemana-mana memakai masker dan menerapkan social distancing.

"Ke depannya mungkin datang ke bandara bukan dua jam sebelumnya, bisa tiga jam (sebelumnya) karena harus rapid test dulu. Lalu di tempat-tempat pariwisata diterapkan social distancing," ujar Sandi.

3. Survive Through Ecosystem.

-
Ilustrasi ekositem pariwisata. (Pixabay/Mburtscher).

Sandiaga mengingatkan, untuk bertahan dalam situasi seperti sekarang, pelaku usaha pariwisata harus saling bergandeng tangan. Pelaku pariwisata harus saling membantu satu sama lain. Dengan berjejaring maka diharapkan pendapatan dapat bertumbuh.

4. Invest in This Time.

-
Ilustrasi investasi. (Pixabay/mohammed_hassan).

Di tengah masa pandemi Covid-19 seperti sekarang, sambil menunggu pariwisata kembali normal, para pelaku usaha bisa mencari peluang baru dengan memikirkan inovasi.

"Usaha bisa melakukan reformulasi, ini saat yang baik untuk invest di peningkatan skill, peningkatan kemampuan untuk berinovasi. Investasi di produk baru," kata Sandi.

5. Be Calm in The Storm.

-
Ilustrasi bertahan di tengah badai. (Pixabay/Aris_Tsitiridis).

Terakhir, Sandiaga menyarankan agar para pelaku pariwisata lebih waspada agar bisa menghadapi situasi seperti ini apabila terjadi lagi. Namun yang terpenting adalah meyakini badai pasti berlalu.

"Pasti akan ada kemudahan setelah kesulitan. Semoga semua saling membantu, saling peduli," tukas Sandiaga.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X