Wanita Penggagas Hari Ibu Ini Justru Malah Membenci Hari Ibu

- Senin, 13 Mei 2019 | 13:34 WIB
Ilustrasi/Komando
Ilustrasi/Komando

Wanita bernama Anna Jarvis lah dibalik Hari Ibu internasional yang dirayakan di setiap pekan ke dua bulan Mei. Di hari itu yang kebanyakan dirayakan oleh masyarakat di Amerika dan Eropa membuat tribut untuk para ibu.

Awalnya, Anna membuat Hari Ibu sebagai tribut untuk sang ibu yang telah meninggal. Dia mau, momen Hari Ibu dirayakan sebagai cinta dan penghargaan seorang anak kepada ibu mereka. Namun, kini Anna mengaku ingin menghapus hari yang telah diciptakannya itu lantaran dia melihat Hari Ibu kini menjadi momen bagi kegilaan kapitalis. Berbagai perusahaan berusaha menghasilkan uang dengan menawarkan promosi Hari Ibu.

"Anna ingat, sebagai seorang gadis muda, mendengar ibunya sering mengulangi doa sederhana: 'Saya berharap dan berdoa bahwa seseorang, suatu saat, akan menemukan perayaan hari ibu untuk memperingati semua jasa tiada banding yang dia berikan kepada kemanusiaan di setiap bidang kehidupan'. Dia berhak untuk itu. Hari Ibu dengan demikian merupakan penghormatan kepada Ny. Jarvis," kata Katharine Antolini, asisten profesor dan penulis buku Memorializing Motherhood: Anna Jarvis and the Struggle for Control of Mother's Day.

Di Hari Ibu, Anna mendorong orang-orang yang tidak dapat mengunjungi ibu mereka untuk menulis surat untuk mengungkapkan rasa terima kasih. Dan bahkan menunjuk anyelir putih, bunga favorit ibunya, sebagai lambang resmi Hari Ibu.

Namun, seiring berjalannya waktu, perayaan Hari Ibu kian berubah dari apa yang diharapkan Anna. Meski sama-sama ingin menghormati wanita, namun peringatan Hari Ibu mulai berubah menjadi lebih komersil.

Orang-orang tidak lagi menulis surat untuk ibu mereka karena telah digantikan dengan kartu ucapan yang dicetak. Kemudian banyak iklan yang menyerukan untuk membeli permen atau hadiah lainnya sebagai tanda perayaan.

"Bunga anyelir tidak menjatuhkan kelopaknya saat mati. Seperti ibu memeluk anak-anak mereka di hatinya, cinta ibu tak akan pernah mati," ungkap Anna.

Tapi, kemudian industri bunga malah menjual bunga anyelir putih dengan harga yang mahal dan mereka mulai mengenalkan bunga anyelir merah untuk diberikan kepada ibu. Simbol bunga Anna Jarvis pun menjadi berbeda. Bunga anyelir merah disimbolkan untuk ibu yang masih hidup, sedangkan anyelir putih untuk yang sudah meninggal.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X