Petani Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dikejutkan dengan penemuan ular berbisa, saat membuka ladang di perbukitan hutan milik Perum Perhutani.
Bukan hanya satu, tapi ada tujuh ekor ular berbisa jenis ular tanah yang ditemukan warga selama tiga hari. Warga pun mewaspadai keberadaan ular mematikan tersebut.
"Kami selama tiga hari ini menemukan tujuh ekor ular tanah dan sangat mematikan," kata Santa (50) seorang petani Badui, Rabu (4/9).
Karnaen (50), warga Cibeo Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, mengatakan dirinya hampir digigit oleh ular tanah sepanjang 25 sentimeter.
"Baru kali ini kami menemukan ular tanah yang mematikan saat membuka ladang. Biasanya ular seperti itu berjenis kelamin jantan," kata Karnaen.
Peristiwa petani Badui digigit oleh ular berbisa pernah terjadi sebelumnya. Korban gigitan ular terancam mengalami cacat tubuh hingga kematian, apabila tidak segera mendapat pertolongan medis.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Maman Sukirman memastikan persediaan obat anti bisa ular (ABU) cukup melimpah di semua Puskesmas di Kabupaten Lebak.
"Korban yang digigit ular harus segera dilarikan ke Puskesmas untuk mendapat pengobatan medis. Kami menjamin stok ABU cukup dan melimpah untuk mengobati gigitan ular berbisa," katanya.
