Polisi Sudah Tetapkan 2 Tersangka Kasus Rasisme di Surabaya

- Jumat, 30 Agustus 2019 | 18:26 WIB
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan (tengah/putih) memberikan keterangan pers terkait penetapan tersangka kasus rasisme di Surabaya. (Instagram/@humaspoldajatim)
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan (tengah/putih) memberikan keterangan pers terkait penetapan tersangka kasus rasisme di Surabaya. (Instagram/@humaspoldajatim)

Kasus rasisme yang menimpa mahasiswa Papua di Surabaya terus didalami polisi. Saat ini, sudah ada dua orang yang dijadikan tersangka.

Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menetapkan seorang berinisial SA sebagai tersangka baru dalam kasus ini. Tersangka SA berasal dari unsur masyarakat. 

"Jadi sudah ada dua tersangka dalam kasus tersebut, setelah beberapa waktu lalu menetapkan TS sebagai tersangka," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Jumat (30/8).

Luki menambahkan, SA ditetapkan sebagai tersangka setelah terbukti melayangkan kata-kata bernada rasisme kepada mahasiswa Papua di Asrama Mahasiswa Papua Surabaya, 16 Agustus 2019. 

Selain itu, polisi juga mendapatkan bukti dari keterangan para saksi dan uji laboratorium forensik.

"Dari video yang beredar. SA salah satu yang mengungkapkan kata-kata kurang sopan, kata-kata rasis," tutur Luki. 

Penuhi Tuntutan Warga Papua

Di kesempatan terpisah, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mengatakan, pemerintah sudah memenuhi tuntutan masyarakat Papua yang meminta pelaku rasisme di Surabaya dan Malang diproses hukum. 

-
Menkopolhukam Wiranto (kanan) bersama tokoh Papua Freddy Numberi menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Jumat (30/8). (Antara/Puspa Perwitasari)

Wiranto mengungkapkan ada lima orang anggota militer dari Kodam Brawijaya yang mendapat skorsing. Termasuk Danramil berpangkat mayor serta satu Babinsa.

"Danramil dan Babinsa lanjut ke pemeriksaan selanjutnya karena diduga tindakannya merugikan disiplin TNI. Sedangkan tiga lainnya masih diperiksa sebagai saksi. Ada tindakan, ada hukuman," tutur Wiranto.

Saat ini, lanjut Wiranto, pemerintah tidak sedang mencari kesalahan siapapun. Solusi yang terbaik untuk memperbaiki situasi di Papua menjadi fokus pemerintah saat ini. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X