Ketua komisi X DPR Syaiful Huda ingin pemerintah Malaysia meminta maaf secara terbuka kepada Pemerintah Indonesia, terkait penganiayaan terhadap suporter Indonesia di Malaysia beberapa waktu lalu.
Syaiful Huda juga ingin Malaysia mengawal proses hukum pelaku penganiayaan terhadap suporter tim nasional sepak bola Indonesia. Ia pun berharap agar suporter Indonesia yang masih ditahan di Indonesia bisa segera dibebaskan.
"Ini tergantung pada penyelesaian kasus penganiayaan ini di Malaysia. Apalagi ini masih ada suporter kita yang ditahan Kepolisian Malaysia. Kita akan tuntut itu supaya secepatnya dibebaskan," kata Syaiful Huda.
Syaiful mengatakan, masyarakat Indonesia hingga saat ini terus memantau perkembangan kasus tersebut. Menurutnya, jika masalah tersebut tidak diusut tuntas, dikhawatirkan kedepannya bisa berpotensi menjadi dendam.
"Kita akan pantau terus, kita akan lihat itikad baik dari pemerintah Malaysia kalau penanganannya tidak objektif, kita akan tuntut ini diselesaikan dengan baik," kata Syaiful.
Huda juga menilai bahwa cara Menpora Malaysia, Syed Saddiq yang meminta maaf melalui Twitter kurang tepat. Karena itu, pemerintah Malaysia diharapkan minta maaf ke pemerintah Indonesia secara face to face.
Selain itu, Komisi X juga akan menindaklanjuti keinginan para suporter agar ada payung hukum bagi suporter, apakah berupa undang-undang baru atau revisi UU Sistem Keolahragaan Nasional.
"Kami diminta mengajukan UU baru atau revisi UU. Dari 11 RUU yang kami ajukan, di dalamnya kami akan revisi UU Sistem Keolahragaan Nasional," katanya.
Anggota Komisi X DPR RI Muhammad Khadafi mengatakan Komisi X DPR akan mengadakan rapat dengan PSSI agar ke depan permasalahan suporter bisa dicarikan solusi secara bersama.
Hal itu penting dilakukan karena Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-21 pada 2021 mendatang, sehingga diharapkan Indonesia nyaman sebagai tuan rumah dan negara-negara lain punya kesan baik.
