Ekuador Angkut 100 Jenazah dari Rumah Warga

- Sabtu, 28 Maret 2020 | 20:56 WIB
Tentara berjaga di sisi Ekuador dari perbatasan dengan Kolombia, setelah Ekuador menutup perbatasan untuk mengantisipasi corona. (photo/REUTERS/Daniel Tapia)
Tentara berjaga di sisi Ekuador dari perbatasan dengan Kolombia, setelah Ekuador menutup perbatasan untuk mengantisipasi corona. (photo/REUTERS/Daniel Tapia)

Dari keterangan yang disampaikan Menteri Dalam Negeri Ekuador, Paula Romo, pemerintahannya dalam tiga hari telah mengangkut 100 mayat dari rumah para warga di Kota Guayaquil, Jumat (27/3/2020).

Diantara mayat tersebut beberapa meninggal terkait Covid-19. Hal itu berawal dari keluhan masyarakat yang tidak bisa menguburkan jasad keluarganya di tengah pandemi Covid-19.

Kota Guayaquil merupakan salah satu pusat penyebaran virus corona di Ekuador.

Setelah ditetapkannya jam malam di Kota Guayaquil, banyak anggota militer yang telah ditempatkan untuk berjaga di wilayah tersebut.

-
Pejabat kesehatan di Bandara Internasional Quito menguji pengunjung sebagai bagian dari langkah-langkah keamanan coronavirus di Quito. (REUTERS/Public Health Ministry of Ecuador)

Menteri Paula Romo juga mengatakan bahwa aturan jam malam di Ekuador turut membatasi jam operasional rumah duka. Hal itu salah satu penyebab kenapa masyarakat tidak dapat menguburkan jasad keluarga mereka.

"Beberapa kematian ada yang disebabkan COVID-19, ada juga karena penyakit lain," kata Romo kepada MaxTv.

Sampai saat ini, jumlah kasus virus corona yang terjadi di Ekuador mencapai 1.627 kasus. Sedangkan yang meninggal akibat Covid-19 berjumlah 41 orang dan yang telah sembuh dari virus tersebut berjumlah 3 orang.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X