Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini, memungkinkan orang untuk mendapatkan beragam pengetahuan dan informasi dengan cepat dan praktis. Salah satu manfaat perkembangan ini adalah kehadiran perpustakaan digital.
Walikota Jakarta Timur H. Anwar menuturkan, keberadaan perpustakaan digital dapat menjadi sumber referensi dan informasi bagi siapa saja, termasuk anak-anak, dalam wujud yang lebih canggih, moderen dan menarik untuk dipelajari.
"Tentu ini harus dimanfaatkan secara maksimal, khususnya putra-putri, anak-anak sekolah yang ada di sekitar ini. Sehingga, bisa belajar dan membaca di taman bacaan digital, mendapat informasi dengan cepat," ujarnya di sela-sela peresmian Taman Baca Pioneer Perpustakaan Digital Antam di RPTRA Jaka Berseri, Rusun Klender, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (4/11).
Anwar menerangkan, kehadiran perpustakaan digital tersebut merupakan wujud kepedulian Tiga Pilar Jakarta Timur, Pemkot Jakarta Timur, Kodim 0505/Jakarta Timur serta Polrestro Jakarta Timur bersama stakeholder, dalam mendukung pemenuhan sarana untuk mencari sumber ilmu pengetahuan. Sehingga, kedepan Jakarta Timur memiliki SDM yang unggul di berbagai bidang.
"Saya berharap bukan hanya satu perpustakaan digital saja di Jakarta Timur. Karena kelurahan di Pulogadung ada tujuh. Saya berharap nanti PT Antam bisa membuat tujuh perpustakaan digital di wilayah Jakarta Timur," tandasnya.
Adapun Direktur Sumber Daya Manusia PT Antam Tbk., Luki Setiawan dalam kesempatan yang sama menuturkan, program inovasi ini merupakan bagian dari corporate social responsibility (CSR) PT Antam Tbk., yang bekerja sama dengan PT Balai Pustaka dalam penyediaan koleksi buku fisik dan digital.
"Konsep digital dipilih agar memberikan digital experience yang positif bagi masyarakat, sekaligus memotivasi anak-anak untuk belajar dan lebih bijak memanfaatkan teknologi informasi," ungkap Luki.
Sementara itu, Danramil 04/Pulogadung Kapten Inf Budi Santoso mewakili Dandim 0505/Jakarta Timur, mengapresiasi kehadiran perpustakaan dengan konsep digital di Jakarta Timur ini. Menurutnya, anak-anak generasi milenial lebih suka dan lebih mudah memahami pelajaran secara digital. Tidak lagi manual dengan menggunakan buku.
"Ini sangat menarik untuk belajar, sehingga masyarakat dengan mudah belajar dan membaca berbagai bentuk ilmu pengetahuan, termasuk juga ilmu pengetahuan dan teknologi terkini dengan cara digital, lebih moderen," tandasnya.
