Sejumlah wilayah di Spanyol mulai melonggarkan aturan pembatasan sosial. Selama hampir dua bulan, negara itu melihat kasus kematian terus menurun dan mencapai level terendah.
Berbagai kafe di kota Seville terlihat mulai membuka gerainya. Para pelayan kembali bekerja meski tetap menggunakan masker.
"Saya sangat senang. Saya benar-benar ingin bekerja. Kami sudah tutup dua bulan," kata Marta Contreras, seorang pelayan di kafe Bocadillo, Seville, Spanyol, sebagaimana dikutip Channel News Asia, Senin (11/5/2020).
Sekira setengah dari 47 juta penduduk Spanyol kini bisa sedikit lega karena sejumlah kota terdampak mulai melonggarkan pembatasan wilayah. Namun untuk Madrid dan Barcelona masih ditutup karena menjadi pusat penyebaran Covid-19 tertinggi di negara itu.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Spanyol, total kematian dari hari ke hari akibat Covid-19 terus menurun. Hari ini, Senin (11/5) tercatat ada 123 kasus kematian baru dari hari sebelumnya berjumlah 143 pada hari Minggu.Ddibandingkan pada awal April yang jumlahnya 950 kasus kematian, jumlah kematian mulai menurun drastis. Sedangkan total kematian akibat pandemi menjadi 26.744 kasus.
Selain kafe, sejumlah gereja juga mulai terlihat beraktivitas kembali meski jumlah jemaatnya dibatasi dan harus tetap jaga jarak.
Untuk perkumpulan orang juga diperbolehkan, maksimal hanya 10 orang namun tetap tidak diperbolehkan untuk bepergian ke luar kota.
Di daerah Andalusia, kota terpadat di Spanyol serta Kepulauan Canary, bar, restoran, toko, museum, hotel, diizinkan untuk tetap buka dengan kapasitas yang dibatasi. Kota-kota seperti Valencia, Malaga dan Granada masih belum melonggarkan pembatasan sosial.
