Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, kalem menanggapi ledakan bom asap di Kawasan Monas, Jakarta, Selasa (3/12). Dia pun memastikan tidak ada penambahan pengamanan untuk presiden dan wakil presiden.
Maruli menjelaskan, prosedur pengamanan harian presiden dan wapres sudah ketat. Dia pun menganggap tidak perlu ada penambahan pasukan, meski lokasi kejadian dekat Istana Negara.
"Kecuali kalau massa besar baru. Kalau yang begitu kita cukup kuat lah," kata Maruli ketika dikonfirmasi, Selasa (3/12).
Ledakan bom asap itu mengakibatkan dua anggota TNI terluka parah. Dia terkena imbas ketika sedang berolahraga di Kawasan Monas.
Korban yang terluka sudah dibawa untuk mendapatkan penanganan medis di Rumas Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Mereka merupakan anggota Garnisun Tetap 1 Jakarta dengan identitas Serma Fajar Arisworo, serta Praka Gunawan Yusuf.
Meski terluka parah, korban dalam keadaan sadar dan berusaha bangun. Hingga saat ini lokasi ledakan masih dijaga ketat aparat kepolisian bersenjata lengkap.