SMPN 1 Turi Gelar Deklarasi Bangkit 'Move On'

- Senin, 2 Maret 2020 | 10:15 WIB
Ilustrasi guru dan siswa berkumpul untuk memberikan doa bersama terhadap korban hanyut SMPN 1 Turi. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Ilustrasi guru dan siswa berkumpul untuk memberikan doa bersama terhadap korban hanyut SMPN 1 Turi. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Deklarasi Bangkit "Move On" yang dilakukan oleh keluarga besar  SMPN 1 Turi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin (2/3/2020) ini adalah rangkaian penutupan pendampingan psikologis kepada siswa-siswi SMPN 1 Turi.

"Kegiatan Deklarasi Bangkit ini juga merupakan rangkaian dari penutupan pendampingan psikologis kepada siswa-siswi SMPN 1 Turi yang telah berakhir pada Sabtu, 29 Februari," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Senin (2/3/2020).

Menurutnya, Pos Pendampingan psikologis di SMPN 1 Turi dan proses pemulihan awal yang dimulai pada tanggal 22 Februari dinyatakan berakhir pada Sabtu, 29 Februari 2020, pukul 14.30 WIB.

"Dari pendampingan, baik secara individual maupun klasikal tersebut disimpulkan siswa dan guru sudah bisa memulai kegiatan belajar mengajar (KBM) mulai hari ini, (2 Maret 2020) ditandai dengan Deklarasi Bangkit 'Move On'," sambung Makwan.

-
Warga mengirimkan doa untuk korban hanyut SMPN 1 Turi (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Ia menambahkan, hingga kini masih ada 13 siswa yang memerlukan pendampingan lanjutan.

"Pendampingan lanjutan ini dijadwalkan setiap Senin-Sabtu, dengan dua psikolog piket dengan guru bimbingan konseling (BK) di sekolah," kata Makwan.

Makwan mengungkapkan, pelayanan psikologis selanjutnya dilakukan, dikoordinasikan dan dikendalikan oleh Sekretariat Bersama Perlindungan Anak di bawah naungan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3P2KB) Kabupaten Sleman.

"Selama satu minggu ke depan masih ada psikolog yang akan melakukan pendampingan terhadap guru BK," jelasnya.

Makwan menuturkan, pendampingan psikologis tak hanya dilakukan untuk para siswa, tapi juga orang tua.

"Tim psikolog juga melakukan kunjungan ke keluarga para siswa untuk memberikan pendampingan," lanjutnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X