Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha membeberkan penyebab penembakan di Nakhon Ratchasima, Thailand. Pelaku yang bernama Jakrapanth Thomma (32) nekat melakukan penembakan dipicu sengketa tanah.
"Pelaku didorong kekesalan atas sengketa tanah di mana ia merasa dicurangi," kata Chan-ocha dilansir dari Reuters, Minggu (9/2/2020).
Motif ini diperkuat dengan unggahan Thomma lewat akun Facebooknya. Dia menyinggung sesuatu mengenai keuangan dan ketidakadilan.
"Menjadi kaya dengan mengambil keuntungan dari orang lain. Apakah mereka pikir mereka bisa menggunakan uang itu di neraka?" tulis Thomma di salah satu postingannya.
Thomma diduga bersengketa dengan Kolonel Anantharot Krasae, seorang atasan militer di kamp Suatham Phithak. Thomma telah membunuh Krasae 2,5 jam sebelum dia melakukan penembakan massal.
Saat ini, kepolisian Thailand masih menyelidiki lebih lanjut hubungan antara keduanya. Sampai berita ini ditulis, ada 26 korban jiwa akibat aksi Thomma di mal tersebut.
Sementara itu, 52 korban dilaporkan terluka dan tengah dirawat di rumah sakit. Kemenlu Indonesia memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam penembakan tersebut.
