Pada Senin (23/9), terjadi kericuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua. Aksi demonstrasi tersebut didominasi oleh pelajar SMA dan berujung anarkis. Akibatnya, 17 orang dinyatakan meninggal dunia.
Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto mengatakan satu dari 17 orang meninggal itu merupakan warga asli Papua dan 16 orang lainnya merupakan kaum pendatang.
"17 orang meninggal dunia. Satu sudah dibawa keluarga. 16 masih di ruang jenazah RSUD," katanya di Wamena, Senin (23/9) malam.
Data terakhir dari aparat keamanan, sebanyak 66 orang mengalami luka-luka akibat bentrokan dan telah mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena.
Hari ini, Selasa (24/9), aparat TNI/Polri masih akan melakukan evakuasi terkait kemungkinan ada korban lain yang belum diperiksa.
Dandim mengatakan bersamaan dengan kisruh Senin siang, juga terjadi baku tembak antara aparat TNI melawan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Sekitar Pasar Baru.
"KKSB menggunakan pistol dan laras panjang, perkiraan sekitar tiga pucuk," katanya.