Ramadan di Tengah Pandemi Corona Amerika, Mahasiswa Indonesia Ini Merasa Sedih

- Kamis, 30 April 2020 | 07:58 WIB
Mahasiswa Indonesia di Amerika, Aula Andika (Instagram/@fa_aula)
Mahasiswa Indonesia di Amerika, Aula Andika (Instagram/@fa_aula)

Menjalani ibadah puasa Ramadan saat pandemi corona di negeri orang tentu tidak mudah. Begitu juga yang dirasakan oleh Aula Andika Al Badal, mahasiswa asal Aceh yang tengah menempuh pendidikan di Lehigh University, Pennsylvania, Amerika Serikat.

Menurutnya, ada sesuatu yang berbeda saat harus menjalani Ramadan di tengan pandemi corona ini. Ia merasa ada sesuatu yang hilang dari jiwanya.

"Ada sesuatu yang hilang dari jiwa karena tidak bisa salat berjamaah, kemudian berbuka puasa sendiri, sangat sedih," ujar Aula seperti dilansir dari Instagram @voaindonesia, Kamis (30/4/2020).

Ini merupakan Ramadan kedua bagi Aula menjalani Ramadan di Negeri Paman Sam. Biasanya, ia aktif di masjid menjadi imam dan memberi pengajian, namun kali ini tak bisa lagi dilakukannya. Bahkan rencana besarnya untuk safari Ramadan ke berbagai masjid di negara bagian Amerika Serikat lainnya gagal dilaksanakan. Padahal ia sudah merancang akan menjalani safari Ramadan pada pekan pertama di Masjid Imaam, Washington DC, kemudian pekan kedua di Masjid Al Hikmah di New York dan ketiga di masjid negara bagian Massachusetts.

-
Aula Andika (Instagram/@fa_aula)

"Kita sudah detil mau berangkat pada hari apa, jam berapa, namun gagal," tuturnya.

Meski rencana besarnya gagal di Ramadan kali ini, Aula bersyukur karena Masjid Al Falah di Philadelphia, tempat biasa ia menjadi imam dan memberikan pengajian mengizinkanya untuk salat di masjid. Dengan demikian ia bisa merasa lebih khusyu saat menjalani ibadah dan itikaf di masjid. Waktu untuk membaca Alquran pun menjadi lebih banyak. Bila biasanya, ia membaca Alquran minimal 12 halaman per hari, kini bisa mencapai 15 hingga 17 halaman per harinya. Selain itu, ibadah seorang diri juga bisa membuat salat lebih lama.

"Di tengah pandemi ini kita bisa sesuka hati, terutama bisa memperpanjang rukuk, bisa memperpanjang sujud, bisa memperpanjang bacaan doa-doa," tuturnya. 

Menjalani Ramadan di tengah wabah corona menyadarkan Aula bahwa manusia hanya serpihan debu sehingga tidak pantas untuk sombong.

-
Aula Andika (Instagram/@fa_aula)

"Covid-19 ini membuktikan kita hanya serpihan debu yang paling kecil di hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Jadi tidak perlu menyombong, karena banyak harta dan tampang yang bagus. Mudah-mudahan ini menyadarkan kita untuk terus berbuat baik. Berbuat kebajikan dengan cara-cara yang baik," tutupnya.

Artikel menarik lainnya

BUMN Transportasi Jamin Tak Rumahkan Karyawan di Tengah Pandemi Covid-19

Senang Karena Gubernurnya Tolak Lockdown, Warga Amerika Ini Gelar Parade

Kemenag-Kemendikbud Izinkan Dana BOS untuk Bayar Guru Honorer

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X