KNPI: Pernyataan Kepala BPIP Sesat, Lebih Baik Undur Diri

- Rabu, 12 Februari 2020 | 14:17 WIB
Ketua Bidang Penegakan Idelogi Pancasila DPP KNPI Azhar Adam. (INDOZONE/Mula Akmal)
Ketua Bidang Penegakan Idelogi Pancasila DPP KNPI Azhar Adam. (INDOZONE/Mula Akmal)

Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) menilai pernyataan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi sesat.

"Itu merupakan pernyataan yang sangat berbahaya. Diskursus relasi Pancasila dan agama secara objektif memang kerap hadir dalam lapis historis perjalanan bangsa. Namun, mengatakan agama sebagai musuh terbesar Pancasila jelas adalah pernyataan yang sesat," ucap Ketua Bidang Penegakan Idelogi Pancasila DPP KNPI Azhar Adam saat dihubungi Indozone, Rabu, (12/2/2020).

Menurutnya, pernyataan tersebut selayaknya tidak keluar dari kepala BPIP yang secara prinsip bertugas mengarusutamakan semangat persatuan sebagai salah satu sila Pancasila.

"Kepala BPIP seharusnya melakukan komunikasi publik yang konstruktif. Jika tidak sanggup, lebih baik mengundurkan diri. Presiden harus melakukan evaluasi terhadap kepemimpinan BPIP.  Jika hal ini dibiarkan, kemarahan publik akan beresonansi secara meluas. Sesuatu yang seharusnya tidak terjadi," tegasnya.

Azhar mengatakan agama merupakan bagian yang inheren dalam Pancasila. Penerimaan dua ormas islam terbesar (NU dan Muhammadiyah) jelas menunjukkan relasi diantara agama dan pancasila tidak bermasalah sama sekali. Bahkan saling menguatkan.

"Fakta adanya perilaku sebagian kecil umat beragama yang tidak sejalan dengan Pancasila tentu harus mendapat catatan. Namun, melakukan generalisasi dengan menjadikan agama sebagai subjek tertuduh jelas merupakan sebuah pernyataan paradoks yang berbahaya," katanya.

Sebelumnya, Kepala BPIP menyatakan hal tersebut dalam video blak-blakan Detik.com. Dia mengatakan ada kelompok yang mereduksi agama sesuai kepentingannya sendiri yang tidak selaras dengan nilai-nilai Pancasila.

Mereka antara lain membuat Ijtima Ulama untuk menentukan calon wakil presiden. Ketika manuvernya kemudian tak seperti yang diharapkan, bahkan cenderung dinafikan oleh politisi yang disokongnya mereka pun kecewa.

"Si Minoritas ini ingin melawan Pancasila dan mengklaim dirinya sebagai mayoritas. Ini yang berbahaya. Jadi kalau kita jujur, musuh terbesar Pancasila itu ya agama, bukan kesukuan," papar Yudi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X