Milenial Bisa Bangun Usaha Dari Keberagaman Budaya Indonesia

- Senin, 15 Juli 2019 | 14:33 WIB
Acara e-Smart IKM “IKM Go Digital” di Surabaya, Jumat, (29/3/2019)/ Kemenperin.
Acara e-Smart IKM “IKM Go Digital” di Surabaya, Jumat, (29/3/2019)/ Kemenperin.

Indonesia akan mengalami bonus demografi. Proporsi usia produktif penduduk usia 20-39 tahun, diperoyeksi mencapai lebih dari 88 juta jiwa. 

Dengan banyaknya milenial tersebut, pemerintah terus mempersiapkan munculnya pengusaha muda yang nantinya bisa mengambil peluang dari bonus demografi itu. 

Salah satu program adalah kewirausahaan melalui program Creative Business Incubator- Bali Creative Industry Center (BCIC), untuk medorong munculnya usaha bidang kreatif disegala lini.

Tercatat, industri kreatif mampu memberikan kontribusi signfikan terhadap PDB nasional, dengan diperkirakan mencapai Rp1.000 triliun pada 2018. 

Adapun tiga subsektor yang memberikan sumbangsih besar terhadap ekonomi kreatif tersebut, yakni industri kuliner sebesar 41,69 persen, disusul industri fesyen (18,15 persen), dan industri kriya (15,70 persen).

Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Gati Wibawaningsih menegaskan, Kemenperin fokus memacu potensi ekonomi kreatif yang cukup besar tersebut. "Langkah strategis ini juga untuk merebut peluang adanya bonus demografi di Indonesia," katanya.

Ia mengatakan, dengan keberagaman budaya Indonesia jadi modal modal besar dalam pengembangan ekonomi kreatif. Program BCIC pada tahun 2015 lalu mendorong upaya meet-share-collaborate para pelaku usaha. 

"Kita ingin para pelaku industri bisa bertemu, berbagi pengalaman dan ide kreatif, sehingga pada akhirnya bisa berkolaborasi untuk menciptakan karya bersama,” ujarnya.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X