Stafsus Milenial Lakukan Maladministrasi, Ombudsman: Singkirkan dari Istana!

- Rabu, 15 April 2020 | 10:45 WIB
Staf Khusus Milenial Presiden dan CEO Amartha, Andi Taufan (paling kiri) (ANTARA)
Staf Khusus Milenial Presiden dan CEO Amartha, Andi Taufan (paling kiri) (ANTARA)

Komisioner Ombudsman Laode Ida mengaku kecewa pada Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda Putra, yang terindikasi melakukan maladministrasi setelah mengirim surat atas nama dirinya dengan kop Sekretariat Kabinet.

"Secara kelembagaan Ombudsman telah mengeluarkan pernyataan itu bentuk maladministrasi itu pelanggaran hukum administrasi dan ketidakpatutan Intinya itu," ucapnya saat dihubungi Indozone, Rabu (15/4/2020).

Menurutnya, masyarakat berharap kelompok milenial ini menjadi gerakan cepat dan tanpa beban. Sebagai kelompok terdidik, maka mereka seharusnya memiliki integritas yang tinggi dan menjauhi hal yang bertentangan dan mengganggu moranl-moral yang ada.

"Untuk kondisi sekarang ini Ombudsman tidak bisa berbuat banyak kecuali memberikan peringatan ini perbuatan melanggar bahwa ini kami bersetuju tidak bisa hanya dengan meminta maaf, singkirikan orang orang seperti ini dari lingkaran istana," tegasnya.

Laode mengatakan elemen penyelenggara negara yang berada disumbu kekuasaan harus menjadi contoh seluruh warga bangsa  karena mereka melekat dengan presiden.

"Harusnya menjadi teladan yang lebih baik, meski manusia punya kesalahan, harusnya keberadaan mereka bisa mirip dengan malaikat," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo, yang juga CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, mengirim surat kepada semua camat di Indonesia dengan menggunakan kop resmi Sekretariat Kabinet RI.

Dalam surat tersebut, Andi memperkenalkan dirinya kepada semua camat di Indonesia selaku Staf Khusus Presiden. Ada dua hal yang menjadi fokus Andi untuk diperhatikan para camat.

Pertama, Amartha akan melakukan edukasi seputar Covid-19. Petugas lapangan Amartha disebut akan berperan aktif memberikan edukasi kepada masyarakat desa soal tahapan penyakit Covid-19 beserta cara-cara penanggulangannya.

Kedua, Amartha juga akan mendata kebutuhan APD di Puskesmas atau layanan kesehatan lainnya di desa agar pelaksanaannya berjalan lancar.

Andi Taufan pun telah menyampaikan permohonan maaf terkait keberadaan surat atas nama dirinya dengan kop Sekretariat Kabinet dan ditujukan kepada camat di seluruh Indonesia tersebut.

Artikel menarik lainnya

 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X