Polda Jawa Tengah mengungkapkan bahwa pengikut Raja Keraton Agung Sejagat, Totok Santosa diwajibkan membayar iuran yang besarnya mencapai puluhan juta rupiah. Dengan iuran itu, mereka dijanjikan untuk mendapat kehidupan yang lebih baik.
"Diwajibkan membayar iuran yang selanjutnya dijanjikan akan memperoleh kehidupan yang lebih baik," ujar Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol.Rycko Amelza Dahniel, pada Rabu (15/1/2020).
Totok juga melengkapi dirinya dengan dokumen palsu, termasuk kartu dari PBB untuk meyakinkan pengikutnya bahwa dirinya memiliki kredibilitas sebagai seorang raja.
Diketahui, ada ratusan warga yang terpengaruh dan akhirnya menjadi pengikut Keraton Agung Sejagat. Mereka yang mengikuti Totok dijanjikan akan terhindar dari malapetaka dan bencana.
Kapolda juga mengatakan bahwa Totok dan istrinya memiliki motif untuk menarik dana dari warga dengan menggunakan tipu daya.
"Dengan simbol-simbol kerajaan, tawarkan harapan dengan ideologi, kehidupan akan berubah. Semua simbol itu palsu," ujar Kapolda.
